PENGASAMAN MATRIKS: STUDI KASUS PREDIKSI EVOLUSI SKIN UNTUK FORMASI BATU KAPUR YANG BELUM DIRAWAT

Pengasaman matriks adalah metode hemat biaya yang digunakan dalam industri perminyakan dengan memompa asam dan cairan lain untuk menghilangkan kerusakan formasi di dekat lubang sumur dan meningkatkan produktivitas sumur. Faktor skin diukur melalui analisis uji sumur sebelum dan sesudah perawatan,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rinaldi Kurniawan, Richard
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/73437
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Pengasaman matriks adalah metode hemat biaya yang digunakan dalam industri perminyakan dengan memompa asam dan cairan lain untuk menghilangkan kerusakan formasi di dekat lubang sumur dan meningkatkan produktivitas sumur. Faktor skin diukur melalui analisis uji sumur sebelum dan sesudah perawatan, dan pemantauan berkelanjutan dapat memberikan wawasan yang berharga. Studi ini berfokus pada pemodelan evolusi skin dengan menggunakan tiga metode perhitungan faktor kulit yang berbeda, yaitu metode Paccaloni, metode Prouvost & Economides, dan metode Hill & Zhu. Sumber model adalah dua zona yang dilakukan pengasaman matrix dalam formasi batuan karbonat "N" dan "K" dengan kisaran kedalaman dari 6975 kaki hingga 7310 kaki. Parameter dari uji sumur dan beberapa asumsi digunakan sebagai input untuk model evolusi skin. Model evolusi kulit kemudian digunakan untuk memprediksi faktor skin dari tiga zona yang berbeda pada formasi batuan karbonat "K" dan "T" dengan rentang kedalaman dari 6405 kaki hingga 6615 kaki. Kepraktisan dan keandalan dari setiap metode kemudian dinilai sebagai referensi untuk referensi di masa depan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang berbeda memberikan hasil yang sama dalam faktor skin dan evolusi skin. Penyimpangan nilai faktor skin dipengaruhi oleh ketebalan permeabilitas (kh) dan evolusi skin telah dicocokan. Ketebalan permeabilitas yang lebih tinggi yaitu 1210 mdft memiliki deviasi yang tinggi yaitu 127 hingga 136 dan ketebalan permeabilitas yang lebih rendah yaitu 76,5 mdft memiliki deviasi sebesar 3 hingga 11 dari referensi uji sumur. Hasil prediksi evolusi skin untuk zona yang tidak diobati menghasilkan faktor skin awal yang sangat tinggi yaitu 4159, 1563, dan 355 dengan penurunan yang tajam pada tingkat injeksi awal. Analisis dari penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan titik optimum dimana pekerjaan pengasaman matriks berakhir dan metode mana yang paling praktis untuk digunakan di lapangan.