EVALUASI IN VITRO SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DAN AKTIVITAS INHIBISI TIROSINASE TERHADAP METABOLIT SEKUNDER TANAMAN TERPILIH
Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti hiperpigmentasi, bintik-bintik, melanoma, penuaan, dan meloma yang berhubungan dengan enzim pigmen kulit, tirosinase. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari sinar UV kuat dan menghambat aktivitas ka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/73754 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti
hiperpigmentasi, bintik-bintik, melanoma, penuaan, dan meloma yang berhubungan dengan enzim
pigmen kulit, tirosinase. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari sinar UV kuat dan
menghambat aktivitas katalitik tirosinase. Berbagai senyawa kimia telah banyak dikembangkan
untuk mengobati penyakit tersebut. Namun, sebagian besar memiliki efek samping yang tidak
diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sun protection factor (SPF) dan
aktivitas penghambatan enzim tirosinase dari metabolit sekunder tanaman dengan aktivitas
antioksidan yang tinggi yaitu rutin, catechin, niazirin, piperine, quercetin, dan quercitrin sebagai
potensi alternatif. Kedua uji yang dilakukan berdasarkan pada metode menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Penentuan SPF dilakukan dengan mengamati absorbansi melalui panjang
gelombang 290 hingga 320 nm. Penentuan aktivitas anti-tirosinase dilakukan dengan mengukur
dopakrom pada 490 nm setelah reaksi enzimatis dan menghitung IC50. Pada uji SPF, benzophenone3 sebagai standar, piperine, rutin, quercetin, dan quercitrin menunjukkan kemampuan proteksi
yang tinggi dengan SPF di atas 30 pada 500 ?g/mL. Pada uji inhibisi tirosinase, kojic acid sebagai
standar menunjukkan potensi inhibisi yang kuat pada IC50 33,65 µg/mL. Sedangkan quercetin, rutin,
dan piperine memberikan inhibisi yang lemah pada IC50 178,44, 271,73, 347,62 µg/mL. Quercitrin
dan niazirin menunjukkan sedikit sampai tidak ada penghambatan tirosinase. Sedangkan catechin
terbukti lebih mengkatalisis reaksi pada enzim tirosinase. Sebagai kesimpulan, quercetin, rutin, dan
piperine memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan aktif untuk melindungi kulit dari
kerusakan akibat sinar UV melalui nilai SPF yang tinggi dan aktivitas penghambatan tirosinase.
|
---|