OPTIMASI PRODUKSI DARI PENGGUNAAN INFLOW CONTROL DEVICE PADA SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN UJUNG PANGKAH
Lapangan Ujung Pangkah adalah lapangan offshore yang terletak di jawa timur, indonesia. Lapangan ujung pangkah memiliki carbonate reservoir, yang fokus utamanya menghasilkan minyak. Untuk pengembangan lapangan dan meningkatkan produktivitas minyak di lapangan ini, maka dibuat perencanaan untuk penge...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/75083 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Lapangan Ujung Pangkah adalah lapangan offshore yang terletak di jawa timur, indonesia. Lapangan ujung pangkah memiliki carbonate reservoir, yang fokus utamanya menghasilkan minyak. Untuk pengembangan lapangan dan meningkatkan produktivitas minyak di lapangan ini, maka dibuat perencanaan untuk pengeboran horizontal sumur X. Dengan adanya heel toe effect, dikhawatirkan akan terjadinya breakthrough awal dari air pada bagian atas dan bawah sumur horizontal atau pada tempat yang memiliki permeabilitas yang besar. Sehingga bila telah terjadi breakthrough awal air maka sumur ini akan mengalami penurunan produksi. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan Inflow Control Device (ICD) yang dapat menyeragamkan penurunan tekanan sepanjang bagian horizontal sumur, sehingga tidak terjadi breakthrough pada sebagian dari section horizontal sumur tersebut. Untuk mengetahui pengaruh ICD pada sumur horizontal diperlukan pemodelan dinamis sehingga dapat diketahui perubahan produksi sumur selama waktu yang diinginkan.
Di dalam studi kasus ini, dipasang 5 ICD dengan ukuran nozzle yang sama disetiap ICD nya pada sumur X dan telah berjalan selama 4 tahun dari tahun 2019. Namun, setelah dilakukan peramalan produksi minyak dan air, terjadi penurunan terhadap produksi minyak, sehingga diperlukan optimisasi pada sumur ini.
Hasil dari studi ini adalah untuk melihat skenario mana yang paling baik digunakan untuk meningkatkan kumulatif produksi minyak dan mengurangi kumulatif air yang terproduksi. Berdasarkan hasil simulasi dengan tNavigator software dari 4 skenario yang berbeda, dapat disimpulkan bahwa skenario I dengan mengganti ukuran nozzle pada ICD 2 dan 4 menjadi 1.6 mm lebih baik digunakan daripada scenario lainnya. |
---|