ANALISIS SENSITIVITAS PARAMETER INJEKSI CO2 KONTINU TERLARUT UNTUK MENINGKATKAN FAKTOR PEROLEHAN MINYAK PADA RESERVOIR DENGAN TEKANAN DI BAWAH TEKANAN TERLARUT DENGAN POLA INJEKSI LIMA TITIK

• Main Author: Christopher Napitupulu, Johanes
• Format: Final Project
• Language: Indonesia
• Subjects: Pertambangan dan operasi berkaitan
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/77784
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Peningkatan perolehan minyak (EOR) menggunakan metode injeksi CO2 dapat mengurangi viskositas minyak dan meningkatkan mobilitas minyak sehingga minyak lebih mudah mengalir menuju sumur produksi. Metode injeksi CO2 dengan skema tercampur lebih efektif dan memberikan peningkatan perolehan minyak yang lebih tinggi dibandingkan skema tidak tercampur. Oleh karena itu, MMP merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam metode injeksi CO2. Pada studi ini, metode injeksi CO2 tercampur secara kontinu diterapkan pada reservoir minyak dengan tekanan reservoir di bawah MMP. Injeksi air ke reservoir dilakukan untuk menaikkan tekanan reservoir hingga MMP sehingga kondisi tercampur dapat tercapai. Selanjutnya, sensitivitas parameter-parameter injeksi seperti tekanan injeksi dasar sumur dan laju alir injeksi CO2 dilakukan untuk melihat pengaruh parameter-parameter ini terhadap faktor perolehan minyak. Setelah itu, faktor perolehan minyak dari metode injeksi CO2 secara kontinu akan dibandingkan terhadap metode aliran minyak alami, WAG, dan waterflood. Hasil studi menunjukkan bahwa skema tercampur pada metode injeksi CO2 secara kontinu dapat dilakukan pada reservoir dengan tekanan di bawah MMP dengan menaikkan tekanan reservoir melalui injeksi air ke reservoir. Hal ini dapat dilakukan jika MMP lebih kecil dari tekanan rekah formasi. Hasil sensitivitas menunjukkan bahwa tekanan injeksi dasar sumur yang semakin besar memberikan faktor perolehan minyak yang semakin besar pula. Begitu juga untuk laju alir injeksi CO2. Laju alir injeksi CO2 yang semakin besar memberikan faktor perolehan minyak yang semakin besar, tetapi cenderung membuat CO2 lebih cepat mencapai sumur produksi. Hasil studi juga menunjukkan bahwa metode WAG memberikan faktor perolehan minyak paling tinggi dibandingkan metode aliran minyak alami, injeksi CO2 secara kontinu, dan waterflood.