IDENTIFIKASI PENGETAHUAN DAN PERSEPSI INDIVIDU BERESIKO TINGGI DIABETES TERHADAP DIABETES MELITUS DI KOTA BANDUNG DITINJAU DARI FAKTOR RISIKO USIA

• Main Author: Fattya, Raissa
• Format: Final Project
• Language: Indonesia
• Online Access: https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/78117
• Institution: Institut Teknologi Bandung

Diabetes melitus adalah penyakit kronis umum dengan salah satu faktor risiko usia di atas 45 tahun. Diabetes adalah penyakit yang 9dak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan komplikasi parah. Oleh sebab itu, upaya pencegahan sangatlah pen9ng. Satu cara adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan persepsi terhadap diabetes di kalangan masyarakat umum. Peneli9an ini bertujuan untuk mengetahui 9ngkat pengetahuan serta persepsi masyarakat yang berusia 45 tahun ke atas tentang diabetes. Peneli9an ini menggunakan metode potong-lintang dan prospek9f. Data primer dikumpulkan dari 300 responden melalui kuesioner yang terdiri dari Diabetes Knowledge Ques-onnaire (DKQ-24) dan Health Belief Model (HBM) atau Brief Illness Percep-on Ques-onnaire (B-IPQ) untuk responden non-DM dan responden DM. Peneli9an ini menggunakan analisis sta9s9k deskrip9f dan inferensial. Hasil peneli9an menunjukkan bahwa responden cenderung memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit diabetes (61,67%, n = 300). Karakteris9k demografi yang berpengaruh terhadap 9ngkat pengetahuan adalah 9ngkat pendidikan, pendapatan bulanan, kepemilikan asuransi kesehatan, diagnosis penyakit kronis nondiabetes, dan riwayat keluarga dengan diabetes (p < 0,05). Responden menunjukkan sedikit kecenderungan memiliki persepsi posi9f terhadap diabetes (52%). Karakteris9k demografi yang mempengaruhi persepsi responden non-DM adalah 9ngkat pendidikan, pendapatan bulanan, kepemilikan asuransi kesehatan, riwayat keluarga dengan diabetes, dan BMI atau obesitas. Analisis hubungan antara 9ngkat pengetahuan dan persepsi menunjukkan korelasi kuat yang signifikan (p = 0,001, Cramer's V > 0,25). Dapat disimpulkan bahwa individu berusia 45 tahun atau lebih di Kota Bandung memiliki pengetahuan yang kurang tetapi persepsi yang posi9f terhadap diabetes, dan terdapat korelasi yang kuat antara pengetahuan dan persepsi.