PENENTUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI JAMUR LAUT DARI TANAH BAKAU

Jamur yang diisolasi dari sampel lingkungan laut menghasilkan metabolit bioaktif yang memiliki berbagai aktivitas biologis termasuk aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memurnikan jamur laut yang telah diisolasi dari tanah hutan bakau dan penentuan aktivitas antibakterinya. Pene...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: A L Achuthan, Tinesh
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/79014
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Jamur yang diisolasi dari sampel lingkungan laut menghasilkan metabolit bioaktif yang memiliki berbagai aktivitas biologis termasuk aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memurnikan jamur laut yang telah diisolasi dari tanah hutan bakau dan penentuan aktivitas antibakterinya. Penelitian diawali dengan proses pemurnian isolat strain jamur yang diperoleh dari tanah hutan bakau, Sawung Kauh, Bali. Isolat jamur murni yang diperoleh difermentasi dalam media yeast extract, peptone and dextrose (YPD) selama 21 hari. Kultur media dan miselium dipisahkan dengan cara filtrasi. Kultur media di ekstraksi calr-cair dan miselium diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Uji aktivitas antibakteri dari jamur laut dilakukan terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram untuk menentukan zona inhibisi. Konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisida minimum (KBM) dengan menggunakan metode mikrodilusi berdasarkan Clinical Laboratory and Standard Institute (CLSI). Proses pemurnian isolate jamur menghasilkan 4 strain jamur murni. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi disk menunjukkan dari 4 strain jamur, 2 strain jamur yaitu SK2 dan SK3 menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis. Jamur SKI, SK2 dan SK3 menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Jamur SK2 dan SK3 juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Untuk aktivitas antibakteri terhadap Methicillin-resistant Staphylococcus aureus, semua strain jamur tidak menunjukkan aktivitas antibakteri pada kandungan ekstrak 250 gg per disk. Jamur SK3 menunjukkan nilai KHM 1024 gg/mL baik untuk ekstrak kultur media maupun ekstrak miselia terhadap Staphylococcus aureus. Ekstrak miseliajamur SKI, SK2 dan SK3 masing-masing memberikan nilai KHM 512, 128 dan 644tg/mL dan ekstrak kultur cairnya memberikan nilai KHM 512, 256 dan 64 gg/mL terhadap Escherichia coli. Nilai KHM strain jamur SK2 terhadap Bacillus subtilis adalah 256 gg/mL untuk ekstrak kultur media dan 128 gg/mL untuk ekstrak miselia. Sedangkan untuk strain jamur SK3 KHM adalah 32 gg/mL baik untuk ekstrak kultur media maupun ekstrak miselia. Untuk penentuan KBM, sampai konsentrasi 1024 gg/mL masih menunjukkan adanya pertumbuhan mikroba uji, oleh karena itu diasumsikan bahwa nilai KBM Iebih besar daripada 1024 gg/mL.