KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK
Metode peningkatan perolehan minyak dengan injeksi CO2 ke dalam reservoir terbukti berhasil meningkatkan produksi minyak. Salah satu parameter yang paling penting untuk merencanakan suatu implementasi proyek injeksi CO2 adalah penentuan nilai Tekanan Tercampur Minimum (TTM). Oleh karena itu, pene...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Dissertations |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/80403 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:80403 |
---|---|
spelling |
id-itb.:804032024-01-23T06:42:03ZKELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK Fajarwati Hartono, Kartika Pertambangan dan operasi berkaitan Indonesia Dissertations Tekanan Tercampur Minimum (TTM), Uji Swelling dan Ekstrasi, Slim tube, Stabilitas Minyak Mentah, Kinerja Perolehan Minyak, Presipitasi Asphaltene INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/80403 Metode peningkatan perolehan minyak dengan injeksi CO2 ke dalam reservoir terbukti berhasil meningkatkan produksi minyak. Salah satu parameter yang paling penting untuk merencanakan suatu implementasi proyek injeksi CO2 adalah penentuan nilai Tekanan Tercampur Minimum (TTM). Oleh karena itu, penentuan Tekanan Tercampur Minimum yang akurat diperlukan untuk perencanaan implementasi injeksi CO2. Beberapa peneliti telah mengembangkan metode untuk pengukuran Tekanan Tercampur Minimum, seperti slim tube, core flood, rising bubble apparatus (RBA), diagram tekanan/komposisi (P/x) diagram, uji swelling dan ekstraksi, dan yang terbaru adalah vanishing interfacial tension (VIT). Namun, metode penentuan Tekanan Tercampur Minimum saat ini masih menyisakan pertanyaan terkait keakuratannya. Oleh karena itu, penting untuk menginvestigasi secara komprehensif terhadap kelakuan fasa dan pengaruh interaksi antara CO2 dan system minyak mentah untuk menentukan faktor-faktor dalam penentuan Tekanan Tercampur Minimum. Banyak penelitian yang menyelidiki dasar mekanisme aliran CO2 dan interaksinya dengan fluida hidrokarbon terhadap peningkatan volume minyak, fenomena ekstraksi, dan penurunan tegangan permukaan antara minyak dengan CO2. Namun, sedikit penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki mekanisme interaksi CO2 dan fluida hidrokarbon terhadap stabilitas minyak mentah dan dampaknya terhadap kinerja perolehan minyak (recovery factor). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor kritis yang mempengaruhi interaksi timbal balik antara CO2 dan minyak mentah melalui perilaku fasanya dan mengamati pengaruh injeksi CO2 terhadap stabilitas minyak mentah dan kinerja perolehan minyak dalam media berpori. Tahapan penelitian ini dibagi menjadi tiga eksperimen yaitu eksperimen sebelum dilakukan injeksi CO2, eksperimen pada saat injeksi CO2, dan analisis komposisi residu minyak mentah. Eksperimen sebelum dilakukan injeksi CO2 terdiri dari analisis SARA, analisis komposisi, dan deteksi potensi presipitasi aspaltene. Eksperimen pada saat injeksi CO2 terdiri dari investigasi terhadap fenomena swelling dan ekstraksi dan slim tube. Terakhir, analisis komposisi sampel minyak mentah setelah injeksi CO2 untuk mengetahui stabilitas minyak mentah. Eksperimen dilakukan pada dua sampel minyak mentah yang berbeda, RDG dan JTB, pada temperatur reservoir 90oC, dan dilakukan kembali pada temperatur 70oC yang merupakan temperature rata-rata reservoir dan permukaan, yang bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh temperatur terhadap fenomena swelling dan ekstraksi serta kinerja proses penyapuan injeksi CO2. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tekanan dimana minyak mulai menyusut secara signifikan sangat bergantung pada temperatur dan komposisi minyak. Selain itu, ditemukan juga bahwa ekstraksi beberapa komponen hidrokarbon meningkat seiring dengan densitas gas (CO2) dan tekanan. Temperatur yang lebih rendah menyebabkan densitas CO2 lebih tinggi, sehingga hal ini akan meningkatkan kapasitas ekstraksi pada tekanan tertentu. Studi ini menunjukkan bahwa perubahan tekanan, temperatur, dan komposisi minyak akibat injeksi CO2 berdampak signifikan terhadap stabilitas minyak mentah. Hal ini mempengaruhi kinerja perolehan minyak (recovery performance) dan pengukuran Tekanan Tercampur Minimum dengan slim tube. Stabilitas minyak mentah juga sangat bergantung pada perilaku seluruh komposisi minyak mentah (saturate, aromatic, resin, dan aspalthene). text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
topic |
Pertambangan dan operasi berkaitan |
spellingShingle |
Pertambangan dan operasi berkaitan Fajarwati Hartono, Kartika KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK |
description |
Metode peningkatan perolehan minyak dengan injeksi CO2 ke dalam reservoir
terbukti berhasil meningkatkan produksi minyak. Salah satu parameter yang paling
penting untuk merencanakan suatu implementasi proyek injeksi CO2 adalah
penentuan nilai Tekanan Tercampur Minimum (TTM). Oleh karena itu, penentuan
Tekanan Tercampur Minimum yang akurat diperlukan untuk perencanaan
implementasi injeksi CO2. Beberapa peneliti telah mengembangkan metode untuk
pengukuran Tekanan Tercampur Minimum, seperti slim tube, core flood, rising
bubble apparatus (RBA), diagram tekanan/komposisi (P/x) diagram, uji swelling
dan ekstraksi, dan yang terbaru adalah vanishing interfacial tension (VIT). Namun,
metode penentuan Tekanan Tercampur Minimum saat ini masih menyisakan
pertanyaan terkait keakuratannya. Oleh karena itu, penting untuk menginvestigasi
secara komprehensif terhadap kelakuan fasa dan pengaruh interaksi antara CO2
dan system minyak mentah untuk menentukan faktor-faktor dalam penentuan
Tekanan Tercampur Minimum. Banyak penelitian yang menyelidiki dasar
mekanisme aliran CO2 dan interaksinya dengan fluida hidrokarbon terhadap
peningkatan volume minyak, fenomena ekstraksi, dan penurunan tegangan
permukaan antara minyak dengan CO2. Namun, sedikit penelitian yang dilakukan
untuk menyelidiki mekanisme interaksi CO2 dan fluida hidrokarbon terhadap
stabilitas minyak mentah dan dampaknya terhadap kinerja perolehan minyak
(recovery factor). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
faktor-faktor kritis yang mempengaruhi interaksi timbal balik antara CO2 dan
minyak mentah melalui perilaku fasanya dan mengamati pengaruh injeksi CO2
terhadap stabilitas minyak mentah dan kinerja perolehan minyak dalam media
berpori.
Tahapan penelitian ini dibagi menjadi tiga eksperimen yaitu eksperimen sebelum
dilakukan injeksi CO2, eksperimen pada saat injeksi CO2, dan analisis komposisi
residu minyak mentah. Eksperimen sebelum dilakukan injeksi CO2 terdiri dari
analisis SARA, analisis komposisi, dan deteksi potensi presipitasi aspaltene.
Eksperimen pada saat injeksi CO2 terdiri dari investigasi terhadap fenomena
swelling dan ekstraksi dan slim tube. Terakhir, analisis komposisi sampel minyak
mentah setelah injeksi CO2 untuk mengetahui stabilitas minyak mentah.
Eksperimen dilakukan pada dua sampel minyak mentah yang berbeda, RDG dan JTB, pada temperatur reservoir 90oC, dan dilakukan kembali pada temperatur
70oC yang merupakan temperature rata-rata reservoir dan permukaan, yang
bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh temperatur terhadap fenomena swelling
dan ekstraksi serta kinerja proses penyapuan injeksi CO2.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tekanan dimana minyak mulai menyusut
secara signifikan sangat bergantung pada temperatur dan komposisi minyak.
Selain itu, ditemukan juga bahwa ekstraksi beberapa komponen hidrokarbon
meningkat seiring dengan densitas gas (CO2) dan tekanan. Temperatur yang lebih
rendah menyebabkan densitas CO2 lebih tinggi, sehingga hal ini akan
meningkatkan kapasitas ekstraksi pada tekanan tertentu. Studi ini menunjukkan
bahwa perubahan tekanan, temperatur, dan komposisi minyak akibat injeksi CO2
berdampak signifikan terhadap stabilitas minyak mentah. Hal ini mempengaruhi
kinerja perolehan minyak (recovery performance) dan pengukuran Tekanan
Tercampur Minimum dengan slim tube. Stabilitas minyak mentah juga sangat
bergantung pada perilaku seluruh komposisi minyak mentah (saturate, aromatic,
resin, dan aspalthene). |
format |
Dissertations |
author |
Fajarwati Hartono, Kartika |
author_facet |
Fajarwati Hartono, Kartika |
author_sort |
Fajarwati Hartono, Kartika |
title |
KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK |
title_short |
KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK |
title_full |
KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK |
title_fullStr |
KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK |
title_full_unstemmed |
KELAKUAN FASA DAN INTERAKSI TIMBAL BALIK ANTARA CO2-MINYAK MENTAH PADA PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK |
title_sort |
kelakuan fasa dan interaksi timbal balik antara co2-minyak mentah pada peningkatan perolehan minyak |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/80403 |
_version_ |
1822009177756663808 |