PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR

Logam tanah jarang (LTJ) saat ini telah menjadi unsur penting dengan aplikasi yang luas dalam teknologi modern. Di Indonesia, LTJ dapat ditemukan dalam mineral monasit. Terlepas dari potensinya yang besar, masih belum ada upaya untuk mengekstrak LTJ secara komersial di Indonesia. Indonesia harus...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Iqbal, Muhammad
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/81119
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
id id-itb.:81119
spelling id-itb.:811192024-03-20T09:52:12ZPEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR Iqbal, Muhammad Indonesia Final Project Logam tanah jarang, monasit, pemanggangan asam sulfat, pelindian, presipitasi selektif. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/81119 Logam tanah jarang (LTJ) saat ini telah menjadi unsur penting dengan aplikasi yang luas dalam teknologi modern. Di Indonesia, LTJ dapat ditemukan dalam mineral monasit. Terlepas dari potensinya yang besar, masih belum ada upaya untuk mengekstrak LTJ secara komersial di Indonesia. Indonesia harus mempertimbangkan untuk segera mengekstraksi unsur-unsur ini untuk mendukung pengembangan teknologi modern dalam negeri. Matriks fosfat dalam mineral monasit memiliki stabilitas yang tinggi sehingga memerlukan kondisi proses yang ekstrim untuk melarutkan unsur-unsur LTJ dari ikatan fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak dan memurnikan LTJ dari konsentrat monasit Pulau Bangka. Dalam penelitian ini, monasit hasil pemanggangan asam sulfat dilindi menggunakan akuades panas untuk melarutkan senyawa sulfat. Parameter eksperimen ini mengikuti parameter optimal yang ditemukan oleh peneliti sebelumnya dengan parameter eksperimen yang sebanding. Serangkaian eksperimen presipitasi selektif pada tekanan atmosfer telah dilakukan pada likuor hasil pelindian asam sulfat untuk mempelajari efek beberapa parameter, seperti jenis reagen netralisasi, yaitu MgO, NH4OH, dan NaOH, suhu, dan pH, terhadap kinerja pengendapan. Endapan dan filtrat yang dihasilkan akan dipisahkan dan dianalisis sehingga dapat ditentukan persentase presipitasi dari setiap unsur. Selanjutnya, endapan yang telah dicuci dan dikeringkan akan dilindi menggunakan larutan HCl dengan variasi pH untuk melarutkan dan memisahkan LTJ yang ikut terendapkan bersama endapan yang kaya akan pengotor. Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju presipitasi logam meningkat seiring meningkatnya pH dari 1,0 hingga 3,0 pada penggunaan ketiga reagen netralisasi. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan reagen MgO memberikan hasil terbaik untuk memisahkan LTJ dengan pengotor. Pada pH 1,0; sebanyak 88,48% total pengotor; 40,47% LREE; dan 29,24% HREE terendapkan oleh MgO. Sementara itu, 83,17% total pengotor; 64,95% LREE; dan 37,54% HREE terendapkan oleh NH4OH dan 75,42% total pengotor; 99,51% LREE; dan 73,99% HREE terendapkan oleh NaOH dalam kondisi yang sebanding. Peningkatan suhu mengurangi kelarutan REE dan meningkatkan kelarutan pengotor. Hasil eksperimen pelindian selektif menggunakan endapan yang diendapkan oleh MgO pada pH 1,0 menunjukkan bahwa persentase pelindian meningkat seiring nilai pH menurun. Pada penggunaan larutan HCl dengan pH 1.0, sebanyak 5,37% LREE; 8,85% HREE; dan hanya 0,27% pengotor larut ke dalam larutan. text
institution Institut Teknologi Bandung
building Institut Teknologi Bandung Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Institut Teknologi Bandung
collection Digital ITB
language Indonesia
description Logam tanah jarang (LTJ) saat ini telah menjadi unsur penting dengan aplikasi yang luas dalam teknologi modern. Di Indonesia, LTJ dapat ditemukan dalam mineral monasit. Terlepas dari potensinya yang besar, masih belum ada upaya untuk mengekstrak LTJ secara komersial di Indonesia. Indonesia harus mempertimbangkan untuk segera mengekstraksi unsur-unsur ini untuk mendukung pengembangan teknologi modern dalam negeri. Matriks fosfat dalam mineral monasit memiliki stabilitas yang tinggi sehingga memerlukan kondisi proses yang ekstrim untuk melarutkan unsur-unsur LTJ dari ikatan fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak dan memurnikan LTJ dari konsentrat monasit Pulau Bangka. Dalam penelitian ini, monasit hasil pemanggangan asam sulfat dilindi menggunakan akuades panas untuk melarutkan senyawa sulfat. Parameter eksperimen ini mengikuti parameter optimal yang ditemukan oleh peneliti sebelumnya dengan parameter eksperimen yang sebanding. Serangkaian eksperimen presipitasi selektif pada tekanan atmosfer telah dilakukan pada likuor hasil pelindian asam sulfat untuk mempelajari efek beberapa parameter, seperti jenis reagen netralisasi, yaitu MgO, NH4OH, dan NaOH, suhu, dan pH, terhadap kinerja pengendapan. Endapan dan filtrat yang dihasilkan akan dipisahkan dan dianalisis sehingga dapat ditentukan persentase presipitasi dari setiap unsur. Selanjutnya, endapan yang telah dicuci dan dikeringkan akan dilindi menggunakan larutan HCl dengan variasi pH untuk melarutkan dan memisahkan LTJ yang ikut terendapkan bersama endapan yang kaya akan pengotor. Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju presipitasi logam meningkat seiring meningkatnya pH dari 1,0 hingga 3,0 pada penggunaan ketiga reagen netralisasi. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan reagen MgO memberikan hasil terbaik untuk memisahkan LTJ dengan pengotor. Pada pH 1,0; sebanyak 88,48% total pengotor; 40,47% LREE; dan 29,24% HREE terendapkan oleh MgO. Sementara itu, 83,17% total pengotor; 64,95% LREE; dan 37,54% HREE terendapkan oleh NH4OH dan 75,42% total pengotor; 99,51% LREE; dan 73,99% HREE terendapkan oleh NaOH dalam kondisi yang sebanding. Peningkatan suhu mengurangi kelarutan REE dan meningkatkan kelarutan pengotor. Hasil eksperimen pelindian selektif menggunakan endapan yang diendapkan oleh MgO pada pH 1,0 menunjukkan bahwa persentase pelindian meningkat seiring nilai pH menurun. Pada penggunaan larutan HCl dengan pH 1.0, sebanyak 5,37% LREE; 8,85% HREE; dan hanya 0,27% pengotor larut ke dalam larutan.
format Final Project
author Iqbal, Muhammad
spellingShingle Iqbal, Muhammad
PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR
author_facet Iqbal, Muhammad
author_sort Iqbal, Muhammad
title PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR
title_short PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR
title_full PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR
title_fullStr PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR
title_full_unstemmed PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG DARI MONASIT BANGKA MELALUI PRESIPITASI SELEKTIF SETELAH PEMANGGANGAN ASAM SULFAT DAN PELINDIAN AIR
title_sort pemurnian logam tanah jarang dari monasit bangka melalui presipitasi selektif setelah pemanggangan asam sulfat dan pelindian air
url https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/81119
_version_ 1822009386512416768