OPTIMISASI PARAMETER SISTEM INJEKSI AIR-GAS (WAG & SWG) DI RESERVOIR MINYAK: SEBUAH LANGKAH PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan metode injeski air-gas secara bergantian dan simultan (WAG dan SWG) untuk meningkatkan perolehan minyak di lapangan Norne. Fokus penelitiannya adalah membandingkan metode ini dengan injeksi gas secara konitnu (yang cenderung cepat terp...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Helmy Nabawi, Muhammad
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82006
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan metode injeski air-gas secara bergantian dan simultan (WAG dan SWG) untuk meningkatkan perolehan minyak di lapangan Norne. Fokus penelitiannya adalah membandingkan metode ini dengan injeksi gas secara konitnu (yang cenderung cepat terproduksi kembali) dan injeksi air secara kontinu (yang kurang efisien dalam pendesakan mikroskopis), serta mengoptimalkan parameter penting termasuk laju injeksi, durasi siklus, rasio air-gas, dan interval injeksi untuk injeksi air dan gas. Model simulasi reservoir dari lapangan Norne dikembangkan menggunakan perangkat lunak ResInsight dari sumber terbuka. Data untuk model ini mencakip data statik, fluida, batuan, dan produksi yang berbasis dari sumber terbuka, OPM Flow dan literatur terkait. Simulasi perbandingan untuk injeksi air-gas dilakukan dengan analisis sensitivitas terhadap laju injeksi, siklus WAG (6, 12, dan 18 bulan), dan rasio WAG (1:1, 1:2, 2:1, dan 3:1). Sementara itu, SWG dioptimalkan dengan menyesuaikan interval injeksi untuk air dan gas menggunakan sumur berkomplesi ganda. Perbandingan awal menunjukkan bahwa injeksi gas secara kontinu menghasilkan kumulatif produksi minyak sedikit lebih tinggi dibandingkan injeksi air-gas, tetapi membutuhkan gas yang jauh lebih banyak, sehingga kurang efektif terhadap keekonomian dan membuat injeksi water-gas menjadi lebih dipilih. Metode WAG yang dioptimalkan dengan siklus 12 bulan, rasio air-gas 3:1, dan laju injeksi 16.784 barrel per hari dan 16 MMscfd meningkatkan perolehan menjadi 486,25 MMbbl (factor perolehan 48,08%). Metode SWG yang dioptimalkan dengan injeksi gas pada formasi bawah dan air pada formasi atas menghasilkan perolehan lebih besar hingga 502,36 MMbbl (factor perolehan 49,67%). Metode ini terbukti paling efektif dengan meningkatkan efisiensi mikroskopis dan makroskopic melalui stabilisasi pendesakan front dan meminimalkan waktu gas terproduksi kembali.