OPTIMIZING LOW RESISTIVITY RESERVOIR DEVELOPMENT THROUGH HYDRAULIC FRACTURING TIMING: A CASE STUDY OF FIELD X
Pada era ini, industri minyak dan gas memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan energi di Indonesia. Di sisi lain, produksi di banyak ladang minyak dan gas telah mengalami penurunan karena penuaan reservoir. Hal ini membuat industri harus menemukan cara untuk meningkatkan produk...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82189 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pada era ini, industri minyak dan gas memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan energi di Indonesia. Di sisi lain, produksi di banyak ladang minyak dan gas telah mengalami penurunan karena penuaan reservoir. Hal ini membuat industri harus menemukan cara untuk meningkatkan produksi. Salah satu solusi potensial adalah dengan fokus pada zona resistivitas rendah yang sebelumnya diabaikan karena alasan ekonomi dan tingginya produksi air. Reservoir dengan resistivitas rendah biasanya memiliki permeabilitas yang rendah yang membuat fluida sulit untuk diektraksi. Salah satu metode stimulasi sumur, yaitu rekahan hidrolik, digunakan dalam studi ini yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan tingkat produksi.
Dalam studi ini, pemodelan reservoir dilakukan menggunakan perangkat lunak tNav untuk mencapai tujuan studi. Ada tiga kasus yang dimodelkan dalam perangkat lunak ini: kasus pertama adalah kasus aliran alami tanpa rekahan, kasus kedua melibatkan rekahan hidrolik di tahun pertama, dan kasus ketiga menggunakan aliran alami selama lima tahun pertama, diikuti oleh rekahan hidrolik selama lima tahun terakhir. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas rekahan hidrolik di zona resistivitas rendah, menentukan skenario terbaik untuk rekahan hidrolik di zona tersebut, dan mengidentifikasi skenario optimal untuk profitabiltias ekonomi bagi kontraktor dan pemerintah.
Berdasarkan pemodelan, produksi kumulatif minyak dari setiap kasus adalah 1,3 mmstb, 2,2 mmstb, dan 2,1 mmstb. Selain itu, hasil evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa kontraktor dan pemerintah menghasilkan masing-masing 19,7 juta USD dan 19,9 juta USD pada kasus pertama, 41,5 juta USD dan 42,3 juta USD pada kasus kedua, serta 29,8 juta USD dan 30,4 juta USD pada kasus ketiga. Studi ini menyimpulkan bahwa rekahan hidrolik efektif di zona resistivitas rendah, meningkatkan tingkat produksi dan profitabilitas ekonomi. Skenario terbaik adalah kasus kedua, di mana rekahan hidrolik diterapkan pada tahun pertama. Kasus ini menghasilkan produksi minyak tertinggi dan produksi air terendah, yang menghasilkan nilai bersih tertinggi saat ini (NPV). |
---|