OPTIMIZATION OF CCS/CCUS HUB IN INDONESIA: A CASE STUDY AREA EAST KALIMANTAN
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission tahun 2050 yang disepakati dalam Paris Agreement. Pengurangan jumlah emisi karbon serta optimalisasi eksploitasi sumber daya alam diperlukan untuk mendukung komitmen tersebut. Salah satu strategi yang dikembangkan yaitu melakukanb optimasi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82191 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission tahun 2050 yang disepakati dalam Paris Agreement. Pengurangan jumlah emisi karbon serta optimalisasi eksploitasi sumber daya alam diperlukan untuk mendukung komitmen tersebut. Salah satu strategi yang dikembangkan yaitu melakukanb optimasi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Penyerapan CO2 ke dalam reservoir minyak dan/atau gas yang telah habis dapat menjadi alternatif mengurangi emisi CO2 lepas di atmosfer. Sehingga perlu dilakukan studi untuk optimalisasi CCS/CCUS di Indonesia. Studi ini dilakukan pada area Kalimantan Timur, dengan potensi lapangan migas tua sebagai tempat penyimpanan CO2 dan PLTU tenaga batu bara menjadi sumber utama CO2. Optimalisasi dilakukan dengan penentuan jalur jaringan paling optimal untuk menghubungkan sumber CO2 ke tempat penyimpanan CO2, penentuan diameter pipa dan kebutuhan pompa juga dipertimbangkan untuk mencapai hasil yang paling optimum. Dari hasil optimasi, ditentukan kebutuhan diameter pipa bervariasi mulai dari 4 inch hingga 12 inch menyesuaikan dengan laju CO2 dari sumber. Potensi penampungan CO2 terbesar dapat menampung hingga 830.66 Juta ton CO2 dalam satu reservoir. Sedangkan potensi jumlah CO2 yang dihasilkan dari source dengan radius maksimum 100 km dari penampungan tersebut adalah sebesar 3.49 Juta ton CO2/tahun. Dengan melakukan optimisasi ini dapat menekan kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan untuk tranportasi CO2, dari analisa ekonomi, untuk harga karbon Indonesia saat ini yang masih tergolong rendah, CCS masih belum memungkinkan untuk diterapkan karena biaya yang dikeluarkan cukup tinggi dan pendapatan dari penangkapan karbon yang relatif rendah. Proyek dianggap memungkinkan untuk berjalan dengan nilai karbon setara harga carbon di Norwegia saat ini 107.78 USD sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar 4,331 MMUSD dengan NPV sebesar 301.93 MMUSD dan IRR sebesar 12% selama periode proyek 20 tahun untuk studi kasus CCS. Harga karbon minimum untuk mencapai titik impas adalah 45,7 USD per ton CO2. Dalam studi kasus CCUS meskipun harga carbon rendah pendapatan dari hasil peningkatan produksi minyak dapat menutupi kebutuhan biaya proyek. |
---|