OPTIMIZING OIL RECOVERY IN FIELD X JAMBI: EVALUATING WATERFLOODING, INFILL DRILLING, AND HYDRAULIC FRACTURING METHODS
Meningkatkan pemulihan hidrokarbon dalam industri minyak dan gas menghadirkan tantangan signifikan. Studi ini mengeksplorasi skenario pengembangan untuk Lapangan X Jambi menggunakan waterflooding, infill drilling, dan hydraulic fracturing. Waterflooding menggeser minyak yang terjebak menuju sumur pr...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82192 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Meningkatkan pemulihan hidrokarbon dalam industri minyak dan gas menghadirkan tantangan signifikan. Studi ini mengeksplorasi skenario pengembangan untuk Lapangan X Jambi menggunakan waterflooding, infill drilling, dan hydraulic fracturing. Waterflooding menggeser minyak yang terjebak menuju sumur produksi dengan keberhasilan yang bergantung pada penempatan sumur yang optimal dan manajemen reservoir yang efektif. Infill drilling meningkatkan kontak reservoir melalui penambahan sumur baru, terutama di area dengan distribusi permeabilitas yang heterogen. Hydraulic fracturing meningkatkan permeabilitas batuan reservoir dengan menciptakan retakan menggunakan cairan bertekanan tinggi yang bermanfaat di reservoir dengan permeabilitas rendah. Teknik simulasi dan optimasi reservoir yang canggih digunakan untuk menentukan strategi terbaik dalam memaksimalkan pemulihan minyak dan kinerja ekonomi, memberikan wawasan berharga untuk mengoptimalkan teknik pemulihan di bawah kondisi reservoir yang bervariasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk waterflooding, mengubah dua sumur produksi yang tidak optimal menjadi sumur injeksi adalah yang paling efektif karena kasus lain tidak secara signifikan meningkatkan pemulihan minyak kumulatif. Untuk infill drilling, sumur optimal adalah ID-005 dan ID-001 dengan tiga sumur eksisting ditambah satu sumur infill menghasilkan 4.116 MMSTB dan tiga sumur eksisting ditambah dua sumur infill menghasilkan 4.297 MMSTB dari 3.7921 MMSTB. Hydraulic fracturing meningkatkan laju minyak di XPN-219 dari 87 STBD menjadi 111 STBD dan minyak kumulatif dari 0.42111 MMSTB menjadi 0.45923 MMSTB, menghasilkan pemulihan minyak kumulatif skala lapangan sebesar 3.823 MMSTB. Maka, skenario infill drilling dipilih sebagai yang paling efektif untuk memaksimalkan pemulihan minyak kumulatif. Untuk mengoptimalkan pendekatan ini lebih lanjut, disarankan untuk mengevaluasi lokasi sumur infill untuk menghindari interferensi dengan sumur yang ada, menyesuaikan laju cairan dan tekanan dasar sumur (BHP) dalam skenario infill drilling, serta melakukan analisis ekonomi dan risiko yang komprehensif untuk memastikan kelayakan finansial dan mengurangi risiko potensial. |
---|