OPTIMIZATION AND FEASIBILITY ANALYSIS OF CCS-CCUS HUB NETWORK: A CASE STUDY IN THE JAMBI AREA

Indonesia memiliki keuntungan dari kondisi geologis yang memiliki cekungan dengan potensi untuk penyimpanan CO2. Didukung oleh Peraturan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2 Tahun 2023, Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi gas melalui proyek ambisius CCS (Carbon Capture and Stora...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zahrah Ayuputri, Anisah
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82289
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Indonesia memiliki keuntungan dari kondisi geologis yang memiliki cekungan dengan potensi untuk penyimpanan CO2. Didukung oleh Peraturan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2 Tahun 2023, Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi gas melalui proyek ambisius CCS (Carbon Capture and Storage) dan CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage). Pada ttudi sebelumnya yang dilakukan oleh LEMIGAS (2023), di Cekungan Sumatera Selatan, telah teridentifikasi kapasitas penyimpanan CO2 yang hingga 40 Gigaton, di saline aquifer, reservoir gas dan minyak. Studi ini berfokus pada optimalisasi jaringan hub CCS-CCUS di wilayah Jambi. Dengan menggunakan algoritma Dijkstra dan Mixed-Integer Linear Programming (MILP), studi ini bertujuan untuk meminimalkan biaya transportasi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak jalur terpendek, tingkat injeksi CO2, kapasitas penyimpanan, dan biaya. Hasil optimalisasi mencakup pasangan sumber CO2-sink, desain pipa, dan desain pompa penguat, dengan kelayakan ekonomi dievaluasi di bawah skema fiskal Gross Split pada harga karbon $3,12/ton di Indonesia. Simpulan pada studi ini adalah pemilihan Betara Gas Plant sebagai sumber, dengan lapangan Gemah dan Bajubang sebagai sink. Total CO2 yang diinjeksikan dari Betara Gas Plant adalah sebesar 84.000 ton/tahun (berkurang menjadi 49.560 ton/tahun untuk lapangan Gemah karena daur ulang CO2) dan 60.000 ton/tahun untuk lapangan Bajubang, kedua lapangan ini hanya dapat menyimpan 9% dari total emisi CO2 tahunan sebesar 1.325.571 ton. Secara ekonomi, pada harga karbon Indonesia saat ini, proyek Betara Gas Plant-Gemah memiliki NPV sebesar 1.67 MMUSD, IRR sebesar 11%, dan POT selama 7.6 tahun. Mempertimbangkan nilai-nilai ini bersama dengan MARR, proyek ini tidak layak secara ekonomi untuk diimplementasikan namun masih mencapai titik impas. Sebaliknya, Betara Gas Plant-Bajubang juga tidak layak secara ekonomi dengan nilai NPV dan IRR yang bernilai negatif.