ANALISIS SIMULASI LAJU INJEKSI, VOLUME, DAN WATER ALTERNATING GAS (WAG) PADA PPEROLEHAN MINYAK, RESPONSE TIME, DAN METRIK CO2-EOR UNTUK ANALISIS CCUS PADA INJEKSI CO2 INTER-WELL DI LAPANGAN âSâ
Implementasi CCUS di Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon sebesar 572 miliar tCO2 di akuifer saline dan 4,85 miliar tCO2 di reservoir minyak dan gas yang sudah diproduksikan di dalam negeri (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2024) dengan potensi nilai ekonomi karbon (NEK) sebesa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82542 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Implementasi CCUS di Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon sebesar 572 miliar tCO2 di akuifer saline
dan 4,85 miliar tCO2 di reservoir minyak dan gas yang sudah diproduksikan di dalam negeri (Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, 2024) dengan potensi nilai ekonomi karbon (NEK) sebesar US$6,6 miliar
(Asosiasi Perminyakan Indonesia, 2022). Selain itu, sumur-sumur tua yang berproduksi secara aktif dapat
memperoleh manfaat tambahan selain penyimpanan CO2, yaitu dengan meningkatkan volume produksi minyak,
yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi lapangan dengan CO2-EOR. Dengan penerapan peraturan
yang ada oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung CCS/CCUS, serta perencanaan teknis dan non-teknis yang
baik, Indonesia akan memiliki peran besar dalam mengurangi emisi karbon dunia dan juga meningkatkan nilai
sektor energi Indonesia. Studi ini melakukan analisis simulasi yang bertujuan untuk menyelidiki dampak laju dan
volume injeksi CO2 terhadap perolehan minyak, waktu respon, dan metrik CO2-EOR yang relevan dengan
analisis CCUS. Studi ini juga bertujuan untuk mmbandingkan hasil injeksi continuous CO2 dan injeksi CO2-
Water Alternating Gas (WAG) terhadap perolehan minyak dan metrik CO2-EOR. Model dan skenario dasar yang
digunakan didasarkan pada studi terbaru dari injeksi CO2 antar-sumur di lapangan "S" sebagai salah satu
tahapan menuju implementasi full field CO2-EOR.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa laju injeksi yang lebih rendah menghasilkan perolehan minyak kumulatif
yang lebih tinggi, tetapi metrik CO2-EOR yang lebih baik diperoleh laju yang lebih tinggi. Efisiensi penyimpanan
CO2 meningkat dengan laju injeksi yang lebih rendah tetapi menunjukkan dampak minimal pada utilization
factor. Volume CO2 yang lebih besar meningkatkan perpindahan dan penyimpanan minyak tetapi sedikit menurunkan retensi dari CO2. Injeksi CO2 secara terus menerus menghasilkan perolehan minyak yang serupa
dengan CO2-WAG 2-siklus dengan rasio tertentu (1:2 dan 1:1). Khususnya, CO2-WAG, dengan adanya peran
air, meningkatkan penyimpanan CO2 dibandingkan dengan injeksi kontinu dari CO2. Secara keseluruhan, total
volume CO2 yang lebih tinggi berdampak positif pada perolehan minyak dan penyimpanan karbon, tetapi
memiliki pengaruh minimal pada retensi CO2. Studi ini menyoroti interaksi antara parameter injeksi dan
pentingnya mempertimbangkan objektif perolehan minyak dan metrik CO2-EOR dalam analisis CCUS. |
---|