MENILAI KUALITAS IKATAN SEMEN PADA SUMUR X UNTUK BAGIAN LINER: ANALISIS CBL DAN VDL SETELAH PENGEBORAN
Emisi karbon dioksida telah menjadi komplikasi yang membingungkan akhir-akhir ini. Teknologi “carbon capture and storage” (CCS), yang dengan penggunaan menjadi CCUS, dipercaya menjadi sebuah pilar untuk memenuhi target Paris Agreement dalam membatasi kenaikan temperatur global sebesar 1.5°C (Globa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/82634 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Emisi karbon dioksida telah menjadi komplikasi yang membingungkan akhir-akhir ini. Teknologi “carbon
capture and storage” (CCS), yang dengan penggunaan menjadi CCUS, dipercaya menjadi sebuah pilar untuk
memenuhi target Paris Agreement dalam membatasi kenaikan temperatur global sebesar 1.5°C (Global CCS
Institute, 2024). Sebuah contoh penerapan di Indonesia adalah operasi yang direncanakan pada Sumur X, yaitu
sumur gas eksplorasi yang ditutup pada tahun 2008. Sebelum melakukan konversi sumur, berbagai evaluasi
harus dilakukan, dan salah satu yang utama adalah evaluasi selubung semen di belakang “casing” dan “liner”
yang ada. Marbun dkk. (2019) menegaskan bahwa sumur injeksi seharusnya memiliki kualitas isolasi yang baik.
Maka, dilakukan studi ini untuk menilai kualitas ikatan semen melalui data “cement bond log” (CBL) dan
“variable density log” (VDL) kondisi setelah pengeboran, dengan fokus dibatasi pada zona di belakang “liner”
yang berukuran 7 inci. Evaluasi CBL mengarah pada pembacaan amplitude dan kehadiran VDL memberikan
visualisasi perambatan gelombang, meskipun kedua gelombang pada dasarnya berasal dari “transmitter” yang
sama di peralatan yang sama. Berdasarkan studi yang dilakukan, CBL diproses melalui pembacaan
“attenuation” untuk interpretasi kualitas ikatan yang lebih akurat, sedangkan VDL digunakan sebagai
rekonfirmasi hasil interpretasi sekaligus memosisikan dugaan masalah pada semen. Pada akhirnya, zona di
belakang “liner” disimpulkan bahwa didominasi ikatan yang buruk, terlebih yang berada di sekitar target
injeksi. Dugaan awal juga menunjukkan terdapat masalah “micro-annulus” serius di beberapa kedalaman
tertentu. Dengan begitu, meski evaluasi lebih baik memang diperlukan seperti melalui penggunaan “logging”
ultrasonik, penyemenan perbaikan tak terhindarkan untuk menyelesaikan persoalan dari zona yang bermasalah. |
---|