KERANGKA SELEKSI KOMPREHENSIF UNTUK METODE OPTIMASI PRODUKSI: STUDI KASUS LAPANGAN TUA âTSâ DI RESERVOIR KOMPLEKS KARBONAT SUMATERA SELATAN
Industri minyak dan gas harus menemukan solusi yang efisien untuk mengatasi masalah optimasi yang ada di lapangan-lapangan tua. Untuk mengoptimalkan lapangan-lapangan ini, sering kali ditemukan data yang tidak pasti, seperti ukuran laju uji yang rendah di beberapa sumur sehingga menyebabkan kategori...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/83556 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Industri minyak dan gas harus menemukan solusi yang efisien untuk mengatasi masalah optimasi yang ada di lapangan-lapangan tua. Untuk mengoptimalkan lapangan-lapangan ini, sering kali ditemukan data yang tidak pasti, seperti ukuran laju uji yang rendah di beberapa sumur sehingga menyebabkan kategorinya sebagai tidak berproduksi. Hal ini menambah kompleksitas dalam memodelkan kinerja sumur saat ini agar dapat merepresentasikan kondisi yang sebenarnya secara akurat. Selain itu, diperlukan evaluasi dari berbagai aspek seperti ketidakpastian yang ada (laju dan tekanan reservoir, hubungan dengan sumur atau blok lain), masalah integritas sumur, dan kompleksitas operasional untuk mencegah gangguan pada produksi yang sedang berlangsung. Lapangan tua “TS” di Sumatera Selatan masih memiliki potensi untuk dioptimalkan, tetapi memiliki beberapa permasalahan terkait dengan produktivitas yang rendah dengan adanya masalah penurunan nilai tekanan dan arus masuk yang rendah dengan ditunjukkan oleh nilai permeabilitas yang kecil. Penelitian ini berkonsentrasi pada Cluster X di lapangan “TS”, yang bertujuan untuk mengidentifikasi metode peningkatan produksi yang sesuai dengan risiko rendah dan potensi produksi yang tinggi. Beberapa sumur di dalam klaster ini dianalisis untuk memastikan potensi optimasi. Simulasi juga dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan data dengan teknik yang dipilih, seperti stimulasi (perekahan asam dan pengasaman matriks) dan pengangkatan buatan (gas lift) yang dihitung dengan menggunakan simulator statis untuk memastikan peningkatan produksi sesuai dengan kondisi lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa gas mendominasi sebagian besar sumur Cluster X, sehingga pengangkatan gas pada dasarnya tidak efektif. Namun, karena tekanan reservoir yang rendah, pengangkatan gas masih diperlukan untuk mengangkat fluida statis setelah pekerjaan intervensi. Perekahan asam dan pengasaman matriks digunakan untuk meningkatkan produksi, dan meskipun tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam simulasi rekahan asam, hasilnya menunjukkan peningkatan yang cukup besar. |
---|