PENGEMBANGAN LAPANGAN DENGAN MENENTUKAN PENEMPATAN SUMUR BARU DAN MEMODELKAN INTEGRASI BAWAH PERMUKAAN KE PERMUKAAN UNTUK PENILAIAN KEHILANGAN PRODUKSI
Pengembangan lapangan minyak melibatkan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menemukan, memanfaatkan, dan mengelola sumber daya hidrokarbon di dalam reservoir. Komponen utama dari pengembangan lapangan minyak adalah menentukan lokasi yang paling efektif untuk penempatan sumur. Selain itu, menci...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/83559 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pengembangan lapangan minyak melibatkan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menemukan, memanfaatkan, dan mengelola sumber daya hidrokarbon di dalam reservoir. Komponen utama dari pengembangan lapangan minyak adalah menentukan lokasi yang paling efektif untuk penempatan sumur. Selain itu, menciptakan model permukaan dengan bawah permukaan yang terintegrasi sangat penting dalam bidang ini sebagai pendekatan untuk meningkatkan perencanaan dan manajemen dengan memastikan bahwa infrastruktur permukaan mendukung operasi bawah permukaan (reservoir) secara efektif. Studi ini dilakukan untuk menentukan penempatan sumur yang efektif menggunakan Simulation Opportunity Index (SOI) untuk mengidentifikasi area yang paling produktif. Lalu ,dilakukan pemodelan integrasi bawah permukaan (reservoir) dengan Permukaan (jaringan pipa) untuk memonitor apakah terjadi hilangnya produksi bila dibandingkan dengan prediksi menggunakan model reservoir saja. Jika terjadi kehilangan produksi, analisis sensitivitas dilakukan menggunakan algoritma optimisasi Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mengidentifikasi parameter yang mempengaruhi production loss dan untuk memperoleh skenario terbaik guna meminimalisir kehilangan produksi. dengan semua proses dalam studi ini menggunakan simulator tNavigator. Hasil simulasi menunjukkan empat titik sumur yang dianggap paling optimal berdasarkan kumulatif total minyak dari sepuluh skenario yang diuji. Ditemukan bahwa terdapat kehilangan produksi sebesar 19,4%, yang kemudian berhasil diatasi melalui optimisasi, menghasilkan peningkatan produksi sebesar 10%. Selain itu, lima parameter yang paling berpengaruh terhadap production loss adalah elevasi pipa 5, hydrostatic pressure, roughness, elevasi pipa 3_2, dan tekanan pada tubing head Well 3 dari dua puluh parameter yang ditentukan. |
---|