PENGUKURAN DAN PEMODELAN TERMODINAMIKA SISTEM FEF2- LIF-NAF-KF
memiliki kelebihan dibandingkan reaktor nuklir light water reactors (LWRs). MSR beroperasi pada tekanan atmosfer sehingga risiko terjadinya ledakan akan minimum. Akan tetapi, permasalahan utama dari MSR adalah ketahanan korosi dari material tangki. Salah satu material kandidat yang dapat digunaka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/84683 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | memiliki kelebihan dibandingkan reaktor nuklir light water reactors (LWRs). MSR
beroperasi pada tekanan atmosfer sehingga risiko terjadinya ledakan akan
minimum. Akan tetapi, permasalahan utama dari MSR adalah ketahanan korosi
dari material tangki. Salah satu material kandidat yang dapat digunakan adalah
paduan berbasis besi sehingga produk korosi dari material tersebut adalah besi
(II) florida. Pemodelan termodinamika dapat memprediksi fasa yang stabil pada
suatu kondisi. Metode tersebut dapat memprediksi sifat kimia dari campuran garam
eutektik LiF-NaF-KF (FLiNaK) apabila terdapat FeF2. Untuk melakukan prediksi,
data termodinamika pada sistem FeF2-LiF-NaF-KF perlu dievaluasi dan
dioptimisasi. Akan tetapi, evaluasi terkait sistem FeF2-LiF-NaF-KF tidak
ditemukan dalam literatur sehingga melalui studi ini dilakukan pengukuran dan
optimasi pada sistem FeF2-LiF-NaF-KF. Selain itu, hasil dari evaluasi awal
menunjukkan bahwa sistem FeF2-NaF memerlukan optimisasi agar sesuai dengan
data aktual yang tersedia.
Studi ini diawali dengan pengukuran kapasitas panas senyawa FeF2, LiF, dan NaF
dengan menggunakan alat physical property measurement system (PPMS). Data
yang diperoleh beserta dengan data termodinamika dari literatur digunakan dalam
pemodelan sistem FeF2-LiF-NaF-KF dengan fokus pada optimasi sistem biner
FeF2-NaF. Model termodinamika yang dipakai untuk mendeskripsikan sistem
garam tersebut adalah Modified Quasi-Chemical Model (MQM). Database baru
yang teroptimasi dapat digunakan untuk mempelajari interaksi FeF2 dengan
lelehan garam FLiNaK.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, didapatkan data kapasitas panas untuk
FeF2, LiF, dan NaF. Pengolahan data lebih lanjut menunjukkan data entropi
standar NaF dan LiF masing-masing sebesar 53,4 J.mol-1K-1 dan 37,6 J.mol-1K-1.
Hasil optimisasi diagram fasa menghasilkan perbaikan garis temperatur liquidus
pada daerah fraksi mol FeF2 kurang dari 0,5. Database baru yang teroptimisasi
tersebut digunakan untuk memprediksi batas kelarutan FeF2 dalam lelehan garam
FliNaK. Prediksi kelarutan dari FeF2 dalam garam FLiNaK telah dilakukan untuk
berbagai temperatur. Hasil prediksi menunjukkan bahwa campuran garam
FLiNaK mempunyai kemampuan melarutkan FeF2 hingga 52% berat pada suhu
973 K. |
---|