STUDI KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI PADA SS 316-L, SS 316-TI, SS 316-H, DAN SA 335 GRADE P12 BAJA KROMIUM RENDAH PADA LELEHAN GARAM FLINAK PADA SUHU 700 ????

Penelitian ini menyelidiki perilaku korosi temperatur tinggi empat jenis paduan baja (SS 316-L, SS 316-Ti, SS 316-H, dan SA 335 Grade P12) ketika direndam dalam lelehan garam FLiNaK pada suhu 700 °C. Pentingnya studi ini terkait dengan meningkatnya permintaan energi global dan kebutuhan akan sumb...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kiblatullah Ham, Hausan
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/84940
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Penelitian ini menyelidiki perilaku korosi temperatur tinggi empat jenis paduan baja (SS 316-L, SS 316-Ti, SS 316-H, dan SA 335 Grade P12) ketika direndam dalam lelehan garam FLiNaK pada suhu 700 °C. Pentingnya studi ini terkait dengan meningkatnya permintaan energi global dan kebutuhan akan sumber energi alternatif. Molten Salt Reactors (MSRs) adalah teknologi yang sangat menjanjikan yang dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis kemampuan wadah untuk MSR, yang memerlukan ketahanan korosi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan massa, mekanisme korosi panas, serta membandingkan ketahanan korosi pada paduan-paduan tersebut di atas. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pengujian korosi temperatur tinggi, dengan interval waktu yang bervariasi yaitu 24, 48, 72, 96, dan 240 jam. Sampel disiapkan melalui proses pemotongan, penghalusan, dan penentuan berat awal dan luas permukaan. Laju korosi ditentukan dengan memonitor hilangnya massa sampel untuk setiap interval waktu. Penelitian ini juga menggunakan analisis SEM-EDS untuk mengarakterisasi serangan korosi pada sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat korosi yang dihasilkan dari uji korosi temperatur tinggi dan menganalisis ketahanan korosi relatif berbagai jenis baja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi pada paduan menunjukkan variasi. Laju korosi SS 316-Ti menunjukkan laju korosi minimum, sedangkan SA 335 P12 menunjukkan laju korosi maksimum. Analisis SEM-EDS menunjukkan bahwa serangan korosi sebagian besar disebabkan oleh pelarutan kromium yang lebih tidak stabil, diikuti oleh besi. Hal ini sejalan dengan studi termodinamika Forsberg. SS 316-Ti juga mengandung nikel, yang meningkatkan ketahanan korosi pada paduannya. Sebaliknya, paduan SA 335 P12 tidak mengandung unsur nikel apa pun.