OPTIMASI LANJUTAN INFLOW CONTROL DEVICES (ICDS) PADA SUMUR HORIZONTAL MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM: STUDI KASUS SUMUR HW-1 DENGAN TNAVIGATOR

Sumur horizontal dibor untuk meningkatkan kontak dengan reservoir dan menciptakan aliran linier untuk pemulihan yang optimal, produktivitas yang lebih tinggi per satuan panjang dibandingkan dengan sumur vertikal. Sumur horizontal meningkatkan efisiensi penyapuan dan mengoptimalkan biaya pengembangan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zacky Mulatif, M.
Format: Final Project
Language:Indonesia
Subjects:
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/84997
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Sumur horizontal dibor untuk meningkatkan kontak dengan reservoir dan menciptakan aliran linier untuk pemulihan yang optimal, produktivitas yang lebih tinggi per satuan panjang dibandingkan dengan sumur vertikal. Sumur horizontal meningkatkan efisiensi penyapuan dan mengoptimalkan biaya pengembangan dan operasi. Namun, sumur horizontal menghadapi tantangan seperti efek heel-to-toe di reservoir homogen, yang mengakibatkan pada produksi yang tidak merata dan rentan terhadap air/gas coning. Di reservoir heterogen, variasi permeabilitas menyebabkan aliran fluida yang tidak konsisten, yang mengakibatkan pada penurunan produksi minyak. Inflow Control Devices (ICDs) dikembangkan untuk mengatasi masalah ini dengan mengatur aliran pada area permeabilitas tinggi dan stimulasi area yang rapat yang dapat dimodifikasi berdasarkan tantangan produksi dan reservoir. Penelitian ini menggunakan tNavigator 23.4, termasuk modul Model Designer, Well Designer, dan Assisted History Matching (AHM). Penelitian dimulai dengan tinjauan literatur dan pengumpulan data, termasuk model reservoir dan katalog ICD. Kondisi dasar ditetapkan untuk sumur horizontal konvensional tanpa ICD. Desain ICD awal dibuat dan dioptimalkan secara manual. Analisis sensitivitas dilakukan pada 34 kasus desain konstan dan 4 kasus yang dioptimalkan secara manual. Optimasi desain ICD lanjutan dilakukan menggunakan AHM dengan teknik Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mencapai konfigurasi ICD terbaik dalam memaksimalkan produksi minyak dan meminimalkan produksi air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi AHM dengan PSO memberikan desain yang lebih optimal dibandingkan dengan optimasi manual. Skenario terbaik dari optimasi AHM meningkatkan produksi minyak kumulatif menjadi sekitar 338,08 MSTB dan mengurangi produksi air menjadi sekitar 2,292 MMSTB. Analisis segmen mengungkapkan bahwa ICD pada segmen 5 memiliki dampak paling besar terhadap produksi, tetapi memiliki korelasi negatif terhadap produksi minyak, sementara segmen 3 secara signifikan mempengaruhi produksi minyak kumulatif. Dalam penelitian ini, optimasi menggunakan PSO secara efektif menjelajahi ruang parameter, memungkinkan pencarian komprehensif untuk konfigurasi ICD optimal yang memastikan solusi yang lebih optimal. Iterasi optimasi PSO memungkinkan pendekatan yang lebih cepat ke solusi optimal dibandingkan dengan metode tradisional.