METODE LANJUTAN UNTUK OPTIMALISASI PRODUKSI MINYAK: KOMBINASI OPTIMASI NONLINIER DAN LINIER DENGAN PEMROGRAMAN BILANGAN BINER UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN BUATAN DI LAPANGAN X
Lapangan tua membutuhkan metode pengangkatan buatan untuk meningkatkan produksi. Seiring dengan penurunan produksi dan peningkatan watercut, sumur-sumur sering kali dikonversi dari gas lift ke ESP, karena ESP merupakan alternatif yang menarik untuk mencapai tekanan dasar sumur yang lebih rendah. S...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/85049 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Lapangan tua membutuhkan metode pengangkatan buatan untuk meningkatkan produksi. Seiring dengan
penurunan produksi dan peningkatan watercut, sumur-sumur sering kali dikonversi dari gas lift ke ESP, karena
ESP merupakan alternatif yang menarik untuk mencapai tekanan dasar sumur yang lebih rendah. Situasi ini
sangat penting dalam memutuskan konversi pengangkatan buatan. Dalam studi ini, sumur gas lift akan dikonversi
ke sistem ESP dengan beberapa kondisi untuk mencapai produksi maksimal.
Pemrograman Bilangan Biner (Binary Integer Programming/BIP) bersama dengan pemrograman nonlinier dan
linier akan digunakan untuk memfasilitasi tujuan ini, memastikan peningkatan produksi dalam batasan yang ada.
Tujuh sumur akan dievaluasi untuk menentukan apakah akan dikonversi ke ESP atau tetap dalam sistem gas lift.
Analisis performa aliran akan menilai potensi peningkatan produksi untuk setiap sumur. Optimasi sistem gas lift
yang ada diperlukan untuk memastikan bahwa sistem saat ini berfungsi dengan optimal. Optimasi nonlinier
menggunakan Pemrograman Kuadrat Berurutan (Sequential Quadratic Programming/SQP) akan dilakukan
untuk optimasi alokasi gas lift. Ketersediaan injeksi gas sebesar 3,5 MMSCFD berfungsi sebagai batasan untuk
optimasi nonlinier. Selain itu, pemrograman linier akan diterapkan untuk optimasi laju desain di setiap sumur,
yang dibatasi oleh kapasitas fasilitas permukaan sebesar 9.000 BLPD.
Pemrograman nonlinier dan linier terbukti efektif untuk optimasi alokasi gas lift dan optimasi laju desain masingmasing.
Metode ini menghasilkan peningkatan total produksi minyak hingga 318,26 BOPD untuk optimasi alokasi
gas lift dan 534,88 BOPD untuk optimasi laju desain. Setiap metode menghormati batasan yang ada, dengan total
injeksi gas yang dibutuhkan sebesar 3,5 MMSCFD dan total produksi cairan dibatasi pada 9.000 BLPD. Hasil
ini digunakan untuk memandu keputusan penggantian pengangkatan buatan menggunakan BIP. BIP digunakan
untuk mencapai produksi minyak maksimal, dengan batasan kapasitas fasilitas permukaan sebesar 9.000 BLPD
dan kondisi khusus bahwa sumur hanya akan dikonversi ke ESP jika peningkatan produksi minyak dari optimasi
laju desain melebihi 15 BOPD. Ambang batas ini ditetapkan untuk menutupi biaya servis sumur, listrik, dan sewa
pompa. Hasil BIP menunjukkan bahwa tiga sumur—B-X04, B-X07, dan B-X08—akan dikonversi ke ESP, yang menghasilkan peningkatan total produksi minyak hingga 490,25 BOPD. BIP terbukti menjadi alat yang kuat untuk
pengambilan keputusan, membantu mencapai produksi minyak maksimal dengan berbagai batasan dan kondisi.
Kata kunci: Pemrograman Nonlinier, Pemrograman Linier, Alokasi Pengangkatan Gas, Pemrograman Integer
Biner |
---|