A STUDY ON THE IMPACT OF SULFATE ION IN BRINE COMPOSITION ON THE PERFORMANCE OF ANIONIC-LINEAR SURFACTANTS IN ENHANCED OIL RECOVERY AT THE FIELD X
Permintaan minyak global meningkat karena integrasi ekonomi, yang mendorong para insinyur perminyakan untuk fokus pada pemulihan hidrokarbon dan perluasan produksi. Diperlukan rencana strategis untuk memulihkan minyak, termasuk metode pemulihan primer, sekunder, dan tersier, dengan chemical EOR seba...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/85069 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Permintaan minyak global meningkat karena integrasi ekonomi, yang mendorong para insinyur perminyakan untuk fokus pada pemulihan hidrokarbon dan perluasan produksi. Diperlukan rencana strategis untuk memulihkan minyak, termasuk metode pemulihan primer, sekunder, dan tersier, dengan chemical EOR sebagai metode yang paling menjanjikan. Studi ini berfokus pada konsentrasi sulfat, salinitas, dan perubahan laju aliran, serta menilai oil recovery factor pada kinerja surfaktan. Penulis mengembangkan metodologi komprehensif untuk menyelidiki surfactant flooding, dengan fokus pada dampak ion sulfat pada komposisi brine dan laju produksi injeksi yang optimal. Metodologi ini mencakup tinjauan pustaka, studi laboratorium, dan simulasi reservoir menggunakan CMG STARS 2021. Recovery factor di Lapangan X meningkat dengan rasio laju injeksi/produksi, dengan rasio optimal antara 1,0 dan 1,5. Surfaktan salinitas rendah mengubah kebasahan batuan, yang mengakibatkan pergeseran saturasi air dari 44% menjadi 62%. Injeksi surfaktan menghasilkan recovery factor yang lebih besar daripada waterflood. Perhitungan menunjukkan bahwa laju injeksi 100 bbl/hari pada saat waterflood dapat mencapai volume minyak kumulatif maksimum sebesar 551.237 bbl di Lapangan X. Modifikasi muatan valensi anion tidak memengaruhi tegangan antarmuka (IFT) dalam kasus Na2SO4. Injeksi surfaktan mengurangi water cut dan saturasi minyak, sehingga meningkatkan volume minyak kumulatif. Recovery factor maksimum yang dicapai melalui injeksi surfaktan adalah 35,04% dari OOIP dan setelah water flooding. |
---|