HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR-AKTIVITAS (HKSA) TURUNAN THIOSEMICARBAZONE SEBAGAI INHIBITOR FALCIPAIN-2

Malaria tetap menjadi masalah kesehatan global yang kritis, diperparah oleh meningkatnya resistensi parasit terhadap obat antimalaria, yang memerlukan agen terapeutik baru. Penelitian ini menyelidiki thiosemicarbazone sebagai kerangka yang menjanjikan untuk aktivitas antimalaria melalui penghamba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Azzahra Sarwinata, Fatimah
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/85246
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Malaria tetap menjadi masalah kesehatan global yang kritis, diperparah oleh meningkatnya resistensi parasit terhadap obat antimalaria, yang memerlukan agen terapeutik baru. Penelitian ini menyelidiki thiosemicarbazone sebagai kerangka yang menjanjikan untuk aktivitas antimalaria melalui penghambatan protease sistein, khususnya falcipain-2, dengan pendekatan Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA). Turunan thiosemicarbazone dioptimalkan dengan metode Teori Fungsi Kerapatan (DFT) menggunakan persamaan B3LYP dan basis set 6-31G melalui Gaussian09, dengan deskriptor dihitung melalui Gaussian09 dan PaDEL-Descriptor 2.21. Analisis regresi multilinier dalam SPSS Statistics 27.0 mengidentifikasi model QSAR optimal, yang divalidasi menggunakan teknik Leave- One-Out. Persamaan QSAR yang diperoleh adalah Log (1/EC50) = 51.459 –0.001 x (TotalE) + 20.369 x (HLGap) + 0.115 x (Polarizability) + 0.030 x (MR) –0.543 x (LogP) –3.243 x (Density) –0.465 x (Hacc) + 13.892 x (qN3) + 70.657 x (qN6) + 2.884 x (qS5) –0.050 x (EVDW) –0.187 x (LipoIndex) + 0.001 x (WeinerN) + 0.729 x (IC1). Senyawa 6 dipilih sebagai senyawa utama dalam desain turunan baru. Sebagai hasil dari modifikasi berdasarkan persamaan QSAR, senyawa 51 dan 53 diprediksi memiliki nilai EC50 yang lebih rendah, menunjukkan aktivitas antimalaria yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa dalam set pelatihan.