ISOLASI DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI METABOLIT SEKUNDER DARI JAMUR ENDOFIT BERSEPTAT GELAP (DSE) DIAPORTHE PANDANICOLA TM1

Infeksi bakteri merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat, namun resistensi antimikroba (AMR) merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang utama di abad ke-21. Metabolit sekunder yang diproduksi secara alami telah digunakan sebagai sumber temuan obat baru, termasuk agen antibakteri baru. Di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Salmaa Aulifya Salsabiil, Raden
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/85409
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Infeksi bakteri merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat, namun resistensi antimikroba (AMR) merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang utama di abad ke-21. Metabolit sekunder yang diproduksi secara alami telah digunakan sebagai sumber temuan obat baru, termasuk agen antibakteri baru. Diaporthe, genus jamur endofit bersepta gelap (DSE), diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang potensial. Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki aktivitas antibakteri Diaporthe pandanicola TM1 terhadap Escherichia coli dan Streptococcus aureus dan mengisolasi senyawa yang terkandung dalam jamur tersebut. Kultur cair D. pandanicola pertama-tama disentrifugasi untuk mendapatkan biomassa dan medianya. Biomassa diekstraksi dengan maserasi dengan metanol sebagai pelarut dan media diekstraksi dengan ekstraksi cair-cair (LLE) menggunakan etil asetat. Kemudian, fraksinasi ekstrak media dilakukan dengan menggunakan kromatografi cair vakum (VLC) yang menghasilkan lima fraksi. Uji kerentanan antibakteri kemudian dilakukan pada ekstrak dan fraksi menggunakan metode difusi cakram agar. Terakhir, isolasi dan pemurnian dilakukan terhadap fraksi dominan menggunakan kromatografi radial. Hasil uji kepekaan antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi tidak menghasilkan zona hambat, yang menunjukkan tidak ada aktivitas antibakteri terhadap bakteri yang diuji. Proses isolasi dan pemurnian menghasilkan 4,5 mg isolat murni yang tidak diuji aktivitas antibakterinya karena tidak ada aktivitas yang menjanjikan dari ekstrak dan fraksi yang diamati sebelumnya. Meskipun sifat antibakterinya lemah, isolasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan senyawa dominan murni untuk penelitian lebih lanjut, seperti elusidasi struktur, pengujian aktivitas biologis lainnya, atau menemukan potensi sinergi dengan senyawa lain.