MONEYLOG: A REFLECTION OF MADILOG ON CONTEMPORARY MATERIALISM THROUGH PRINTMAKING INSTALLATION
Kehidupan modern ditandai oleh kemajuan teknologi yang pesat, urbanisasi yang masif, dan tekanan untuk terus mencapai standar kesuksesan material yang sering dikaitkan dengan uang. Keterikatan manusia pada materialisme yang mendominasi kehidupan modern berujung pada kecenderungan materialistik...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/87225 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Kehidupan modern ditandai oleh kemajuan teknologi yang pesat, urbanisasi yang
masif, dan tekanan untuk terus mencapai standar kesuksesan material yang sering
dikaitkan dengan uang. Keterikatan manusia pada materialisme yang mendominasi
kehidupan modern berujung pada kecenderungan materialistik yang tidak
mencerminkan kepentingan sosial. Melalui teknik xerografi, karya ini
menampilkan proses repetitif pencetakan dan gradasi tonal yang memudar secara
bertahap, mencerminkan siklus materialisme dalam kehidupan modern. Kertas
HVS, yang sering digunakan untuk mencetak dokumen resmi, juga diposisikan
sebagai metafora visual untuk merefleksikan uang sebagai dokumen negara yang
rapuh terhadap waktu, penggunaan, dan sistem. Instalasi ini menciptakan
pengalaman visual dan konseptual yang imersif, mengundang pengamat untuk
merefleksikan dominasi materialisme dalam masyarakat dan pembangunan yang
kerap mengabaikan prinsip lingkungan dan logika dialektis.dipilih sebagai elemen
dalam proses berkarya karena kesamaannya dalam familiaritas, yang memengaruhi
cara pengamat berinteraksi dengan dan memahami karya seni. Seni instalasi cetak
grafis, sebagai medium seni kontemporer, memberikan ruang untuk
mengeksplorasi tema-tema kompleks seperti materialisme, dialektika, dan logika.
Proses penggandaan berulang menggunakan xerografi menciptakan efek visual
yang bertahap, yang berfungsi sebagai metafora bagi proses dialektika dalam
pemahaman materialisme. Setiap salinan yang semakin pudar mencerminkan
pergeseran dalam cara kita memandang uang dan materialisme, yang tidak hanya
berbicara tentang materi, tetapi juga melibatkan logika dan dialektika dalam
membentuk pemahaman yang lebih dalam. Dengan menyusun hasil cetakan
xerografi menjadi instalasi, karya ini tidak hanya menghadirkan eksplorasi estetik
tetapi juga memicu dialog kritis tentang bagaimana manusia memahami dan
memperlakukan uang. Moneylog menjadi sebuah narasi visual yang
menggambarkan keterikatan manusia pada materi, sembari membuka ruang untuk
memaknai ulang uang sebagai representasi nilai, ideologi, dan proses berpikir yang
dialektis yang digagas oleh Tan Malaka (1943) dalam Madilog. |
---|