OPTIMISASI DESAIN HYDRAULIC FRACTURING MELALUI ANALISIS SENSITIVITAS MASSA PROPPANT DAN EVALUASI KEEKONOMIAN BERDASARKAN PSC COST RECOVERY: STUDI KASUS SUMUR X
Hydraulic fracturing merupakan teknik stimulasi sumur yang meningkatkan produksi hidrokarbon dengan menciptakan jalur konduktif pada formasi berpermeabilitas rendah melalui injeksi fluida bertekanan tinggi dan penempatan proppant. Keberhasilan stimulasi ini sangat bergantung pada pemilihan dan penem...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/87643 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Hydraulic fracturing merupakan teknik stimulasi sumur yang meningkatkan produksi hidrokarbon dengan menciptakan jalur konduktif pada formasi berpermeabilitas rendah melalui injeksi fluida bertekanan tinggi dan penempatan proppant. Keberhasilan stimulasi ini sangat bergantung pada pemilihan dan penempatan proppant yang optimal, yang secara langsung mempengaruhi konduktivitas rekahan dan produktivitas sumur. Penelitian ini mengevaluasi optimasi desain hydraulic fracturing melalui analisis sensitivitas massa proppant pada Sumur X, sumur lepas pantai yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Enam skenario dengan variasi massa proppant mulai dari 25,000 hingga 250,000 lb dianalisis untuk menentukan desain yang paling menguntungkan dengan mempertimbangkan mekanisme Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery. Metodologi penelitian mengintegrasikan simulasi hydraulic fracturing, analisis kinerja produksi melalui analisis nodal, dan evaluasi ekonomi. Hasil simulasi fracturing menunjukkan peningkatan pada geometri dan konduktivitas rekahan seiring dengan peningkatan massa proppant, dengan Skenario 6 mencapai fracture half-length terbesar yaitu 374.3 ft dan konduktivitas 3,100 ft.md. Analisis nodal mengungkapkan peningkatan produksi yang signifikan, dengan laju produksi minyak meningkat dari 1,193.80 STB/D pada Skenario 1 menjadi 2,511.44 STB/D pada Skenario 6. Evaluasi ekonomi berdasarkan ketentuan PSC menunjukkan bahwa Skenario 6 menghasilkan NPV tertinggi sebesar 6.15 MMUSD dengan IRR 41% dan periode pengembalian modal tercepat selama 1.93 tahun (23 bulan). Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlakuan dengan massa proppant yang lebih tinggi, meskipun membutuhkan investasi awal yang lebih besar, menghasilkan pengembalian ekonomi yang lebih baik melalui peningkatan laju produksi.
Kata kunci: Hydraulic Fracturing, Analisis Sensitivitas Massa Proppant, Analisis Nodal, Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery, Evaluasi Ekonomi. |
---|