STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS (Studi di Instalasi Rawat Jalan Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSU Dr. Soetomo Surabaya)

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit arthritis yang paling umum menyerang persendian pada pasien berusia menengah hingga lanjut. Di Indonesia prevalensi OA cukup tinggi dan menyebabkan lebih dari 85% pasien OA terganggu aktivitasnya. Di Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSU Dr. Soe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nugraheni, Gesnita, NIM. 050312633
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2009
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/10041/1/gdlhub-gdl-s1-2008-nugrahenig-9421-ff1380-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/10041/13/gdlhub-gdl-s1-2009-nugrahenig-9106-ff138_0-s.pdf
http://repository.unair.ac.id/10041/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit arthritis yang paling umum menyerang persendian pada pasien berusia menengah hingga lanjut. Di Indonesia prevalensi OA cukup tinggi dan menyebabkan lebih dari 85% pasien OA terganggu aktivitasnya. Di Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSU Dr. Soetomo Surabaya, OA menempati peringkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien OA, mengkaji jenis obat dikaikan dengan gejala klinik, dan mengetahui adanya Drug Related Problems pada penggunaan obat berupa efek samping dan interaksi obat. Sebagai bahan untuk penelitian ini adalah Dokumen Medik Kesehatan (DMK) pasien OA. Sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosa akhir OA dengan atau tanpa penyakit penyerta di RSU Dr. Soetomo Surabaya pada periode 1 Januari 2006 sampai 31 Mei 2007. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 77 pasien yaitu 80,5% wanita dan 19,5% pria. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental (observasional) bersifat retrospektif dengan analisa data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pola penggunaan obat pada pasien OA antara lain analgetika dan antiinflamasi meliputi meloksikam (84,4%), Na diklofenak (75,3%), asam mefenamat (7,8%), piroksikam (2,6%), metampiron (2,6%), ibuprofen (1,3%), celecoxib (1,3%). Penggunaan analgetika non opioid yaitu parasetamol sebesar 10,4%, analgetika opioid yaitu tramadol sebesar 10,4%, kortikosteroid yaitu triamsinolon i.a. sebesar 2,6% (prednison pada komorbid RA). Sementara analgetika ajuvan yang digunakan meliputi diazepam, alprazolam, klobazam, amitriptilin, carbamazepin, gabapentin, dan yang terbanyak digunakan adalah diazepam (7,8%). DMOADs (glukosamin, kondroitin) digunakan oleh 35,1% penderita sedangakan DMARDs (MTX, kloroquin, sulfasalazin) dibutuhkan pada pasien OA dengan komorbid RA. Terapi pencegahan dan pengatasan gangguan GIT meliputi ranitidin, simetidin, antasida, omeprazol, lansoprazol, metoklopramid, sukralfat, yang paling banyak digunakan adalah ranitidin (91%). Dosis analgetika dan anti inflamasi yang digunakan pada pasien OA sesuai dengan dosis pustaka (75,3%). Pada beberapa kasus (8 pasien) memerlukan penghentian obat, penggantian jenis obat, rute penggunaan obat, atau penurunan dosis karena terjadi efek samping obat. Problema obat yaitu efek samping terjadi pada 19 pasien (24,7 %) akibat penggunaan NSAIDs, captopril, nifedipin, dan betahistin mesilat. Dari penelitian mengenai studi penggunaan obat pada pasien OA ini disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan data prospektif dalam rangka pembelajaran mengenai DRPs (Drug Related Problems) yang lebih mendalam agar dapat mengikuti perkembangan kondisi klinik pasien dengan baik sehingga dapat mengetahui keberhasilan terapi obat dan kemungkinan problema obat. Mengingat besarnya insiden problema obat akibat penggunaan NSAIDs dalam jangka waktu lama menuntut farmasis untuk lebih berperan aktif dalam Pharmaceutical Care antara lain dengan cara konseling aktif sehingga dapat mencegah terjadinya ESO potensial.