Estimasi Tinggi Badan Dari Tulang Panjang Di Situs Lewoleba – Lembata Nusa Tenggara Timur

Pulau Flores merupakan tempat yang mana banyak ditemukan situs-situs bersejarah yang diduga sebagai awal kehidupan penutur Austrolomelanesid Salah satunya ditemukan beberapa situs bersejarah yaitu di Pulau Lembata. Penelitian ini difokuskan pada estimasi tinggi temuan LWLB.19.01 dan LWLB.19.02. E...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Angelina Maria Barek Udjan, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/100586/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/2/2.%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/4/4.%20BAB%20I.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/5/5.%20BAB%20II.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/6/6.%20BAB%20III.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/7/7.%20BAB%20IV.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/8/8.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/9/9.%20LAMPIRAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/10/11-Form%20Embargo%20Angelina%20Maria%20Barek%20Udjan%20-%20Angelina%20Maria.pdf
http://repository.unair.ac.id/100586/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pulau Flores merupakan tempat yang mana banyak ditemukan situs-situs bersejarah yang diduga sebagai awal kehidupan penutur Austrolomelanesid Salah satunya ditemukan beberapa situs bersejarah yaitu di Pulau Lembata. Penelitian ini difokuskan pada estimasi tinggi temuan LWLB.19.01 dan LWLB.19.02. Estimasi tinggi badan dilakukan di Situs Lewoleba dengan menggunakan tulang panjang berupa os humerus, os femur, dan os tibia. Metode penelitian menggunakan kuantitatif desktriptif dengan objek temuan yang dapat diukur dan dideskripsikan secara sistematis menggunakan rumus regresi Trotter-Gleser (1952), rumus regresi Pearsons (1899), rumus regresi Sjovold (1990), dan rumus regresi Mahakkanukrauh (2011). Klasifikasi tinggi badan juga dilakukan diambil dari Indriati (2010) dan Martin Knussmann. Pengukuran pada temuan LWLB.19.01 dan LWLB.19.02 menggunakan alat kaliper lengkung besar dan kaliper geser dengan satuan centimeter (cm). Hasil penelitian ini adalah ditemukan estimasi tinggi badan dari tulang panjang sebagai informasi tambahan mengenai masa lampau di Pulau Lembata.