Local Gangster Dalam Dinamika Politik Lokal: Kebangkitan Bangsawan Lokal Dalam Pemilihan Kepala Daerah Bali Pasca-Otoritarian
Penelitian ini berfokus pada eksistensi local gangster Bali dalam dinamika demokrasi elektoral lokal pasca-otoritarian. Local gangster Bali – yang komposisinya adalah Laskar Bali dan Baladika – ternyata memiliki agenda tersendiri yang dibalut dengan nilai lokalitas khas Bali dalam praktek demokrasi...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini berfokus pada eksistensi local gangster Bali dalam dinamika demokrasi elektoral lokal pasca-otoritarian. Local gangster Bali – yang komposisinya adalah Laskar Bali dan Baladika – ternyata memiliki agenda tersendiri yang dibalut dengan nilai lokalitas khas Bali dalam praktek demokrasi elektoral lokal: kebangkitan bangsawan lokal (kaum puri) dalam kepemimpinan Bali. Dengan menggunakan kerangka Teori Populisme milik Ernesto Laclau, penelitian ini menemukan bahwa Laskar Bali dan Baladika yang berkoalisi menjadi the ‘people’ berhasil mengartikulasikan narasi kebangkitan bangsawan lokal dalam kepemimpinan di Bali kepada sistem demokrasi elektoral lokal. Adapun lahirnya wacana mengenai kebangkitan bangsawan lokal di era pasca-otoritarian ini merupakan respon masyarakat adat, termasuk kaum bangsawan, terhadap narasi nasionalisme serta tekanan rezim Orde Baru dengan narasi ideologi tunggal Pancasilanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, kajian literatur, serta data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi kajian mengenai politik lokal di era pasca-otoritarian, terlebih dalam konteks kelompok milisi (gangster) dan dinamika praktek demokrasi elektoral lokal. |
---|