Hubungan Antara Lingkungan Fisik Dan Perilaku Vaginal Hygiene Dengan Gejala Keputihan Patologis Di Pesantren Mbi Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto
Latar belakang: Keputihan patologis timbul karena adanya infeksi di organ genitalia dan adanya faktor lain seperti benda asing di dalam vagina sehingga mengakibatkan respon dengan mengeluarkan lendir. Di pondok pesantren yang sering terjadi pada santriwati seperti penggunaan han...
Saved in:
Summary: | Latar belakang: Keputihan patologis timbul karena adanya infeksi di organ genitalia dan adanya faktor lain seperti benda asing di dalam vagina sehingga mengakibatkan respon dengan mengeluarkan lendir. Di pondok pesantren yang sering terjadi pada santriwati seperti penggunaan handuk bersama, frekuensi pemotongan rambut vagina yang jarang, cara membersihkan organ kewanitaan yang salah dapat menjadi faktor penyebab timbulnya gejala keputihan patologis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara kondisi lingkungan fisik dan perilaku vaginal hygiene dengan gejala keputihan di pondok pesantren. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi chi-square dan logistic regression. Hasil: Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagaian besar responden yang tinggal di pesantren dengan kondisi lingkungan fisik buruk dengan gejala keputihan mengarah pada patologis sebanyak 40%, sedangkan 51% dari jumlah sampel santriwati dengan perilaku vaginal hygiene yang buruk memiliki gejala keputihan yang mengarah pada patologis. Hasil uji korelasi terdapat hubungan antara kondisi lingkungan fisik dengan gejala keputihan pada santriwati (p = 0,019) dan juga terdapat hubungan perilaku vaginal hygiene dengan gejala keputihan ( p = 0,00). |
---|