Masyarakat Multikultural (Toleransi Remaja Dalam Keluarga Multi-Religi)

• Main Author: Dicky Ramot Parasian, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; English; English; English; English; English; English; English; English; English
• Published: 2020
• Subjects: HM Sociology; HQ The family. Marriage. Woman
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/101936/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/2/2.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/5/5.%20BAB%20II%20SETTING%20SOSIAL.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/6/6.%20BAB%20III%20HABITUS%20TOLERANSI%20REMAJA.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/7/7.%20BAB%20IV%20INTERPRETASI%20TEORITIK.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/8/8.%20BAB%20V%20PENUTUP.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/10/10.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/11/11.%20PERNYATAAN%20EMBARGO.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/12/12.%20PERNYATAAN%20KESEDIAAN%20PUBLIKASI.pdf; http://repository.unair.ac.id/101936/; http:/www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Masyarakat multikultural yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Dewasa ini, fenomena pernikahan beda agama yang dilangsungkan di Indonesia bukan lagi menjadi suatu hal yang baru. Anak yang dilahirkan dari pernikahan beda agama ini menjadia anggota keluarga multi-religi. Lingkungan keluarga multi-religi ini memberikan habitus baru berupa toleransi kepada anak yang beranjak usia remaja ini. Studi ini memberi fokus pada toleransi remaja dalam keluarga multi-religi. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam kepada subjek penelitian yang dipilih secara purposive berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil temuan data yang telah diperoleh kemudian diberi analisis berdasarkan teori habitus dari Pierre Bourdieu, teori tindakan sosial dari Max Weber, teori pemilihan jodoh dari Bernard, dan konsep fungsi keluarga dari Horton dan Hunt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) remaja dalam keluarga multi-religi pada penelitian ini memiliki habitus dalam hal toleransi karena mendapatkan sosialisasi ajaran agama dari kedua belah pihak orang tuanya. (2) terdapat berbagai macam bentuk toleransi yang menjadi habitus para remaja dalam keluarga multi-religi. Hal tersebut didapatkan sesuai dengan latar belakang agama yang dinaut oleh kedua orang tuanya.