Proses Perubahan Perilaku Tokoh Gentur Dalam Novel Jalan Lain Ke Tulehu Karya Zen R.S : Kajian Psikologi Sastra
Langkah pertama penelitian ini menemukan tokoh dan penokohan serta relasi antartokoh yang mempunyai interaksi langsung dengan tokoh utama Gentur dalam novel Jalan Lain ke Tulehu. Kemudian dari temuan tokoh dan penokohan serta relasi antartokoh dalam novel, peneliti menemukan tahapan proses terjadiny...
Saved in:
Summary: | Langkah pertama penelitian ini menemukan tokoh dan penokohan serta relasi antartokoh yang mempunyai interaksi langsung dengan tokoh utama Gentur dalam novel Jalan Lain ke Tulehu. Kemudian dari temuan tokoh dan penokohan serta relasi antartokoh dalam novel, peneliti menemukan tahapan proses terjadinya perubahan perilaku tokoh utama Gentur serta menemukan makna di dalamnya.
Peneliti melakukan penelitian kualitatif dan disajikan secara deskriptif analitis. Pertama, peneliti mengidentifikasi struktur yang berfokus pada tokoh dan penokohan, selanjutnya penelitian memanfaatkan teori psikologi behaviorisme Skinner yang meliputi penguatan dan pengkondisian untuk mendalami perubahan perilaku yang terjadi pada tokoh Gentur.
Pada penelitian ini ditemukan hasil, perubahan perilaku tokoh Gentur disebabkan oleh kontrol atau kendali dari tokoh lain. Ada tiga tokoh yang mengendalikan perilaku Gentur, yaitu Eva Maria, Frans, dan juga Said. Tokoh-tokoh tersebut memberikan stimulus yang kemudian menciptakan respon dan pada akhirnya merubah perilaku yang dimiliki Gentur. Pertama, tokoh Eva Maria memberikan stimulus berupa ingatan yang kemudian membuat Gentur mengalami konflik dalam batinya, hal tersebut menjadi penyebab awal berubahnya perilaku tokoh Gentur. Kedua, tokoh Frans yang memberikan kontrol atau kendali berupa perkataan dan juga perilaku, kemudian menimbulkan respon pada Gentur dan pada akhirnya membentuk perilaku baru pada Gentur. Yaitu perilaku, penakut, pembohong, dan tak acuh terhadap lingkungan. Perilaku-perilaku tersebut hadir karena adanya kendali yang sengaja diberikan Frans melalui usaha dia untuk menghindarkan Gentur dari permasalahan pada konflik agama tersebut. Dari hal tersebut Gentur mengalami masalah dalam psikologisnya, hingga kemudian merubah perilakunya. Ketiga, tokoh Said memberikan stimulus berupa permasalahan yang sedang terjadi pada dirinya, kemudian menimbulkan rasa iba pada Gentur, pada akhirnya hal tersebut membentuk perilaku berbeda yang bertolak belakang dengan perilaku Gentur saat berinteraksi dengan Frans, Gentur menunjukkan perilaku yang pemberani, tegas, keras dan peduli dengan lingkungan. Dan ketika Gentur mendapat stimulus dalam bentuk permasalahan rumah tangga Said, ia justru berhasil meredam peraasaan bersalah dalam kematian Eva Maria. Perubahan perilaku tersebut terjadi karena adanya kendali yang tidak sengaja diberikan oleh Frans. Kendali yang tidak sengaja dihadirkan cenderung menghasilkan perilaku positif, sedangkan kendali yang sengaja dihadirkan cenderung menghasilkan perilaku negatif bagi diri Gentur. Hal itu mengakibatkan Gentur menjadi tokoh yang memiliki kepribadian yang berubah-ubah, serta tidak memiliki pengendalian diri yang kuat atas dirinya sendiri. Kemudian makna perubahan perilaku yang hadir pada tokoh Gentur ini menggambarkan bagaimana satu individu yang pada awalnya memiliki karater kuat pada akhirnya bisa berubah ketika bertemu dengan orang baru dan lingkungan baru. Perubahan yang terjadi pada perilaku Gentur adalah hasil dari interaksinya dengan lingkungan baru. Lingkungan baru Gentur memiliki peran memberi stimulus dan pengondisian. Artinya perubahan perilaku yang terjadi sangat tergantung dengan bagaimana keadaan lingkungan ia berinteraksi. Perilaku-perilaku tersebut bukan perilaku yang berasal dari dirinya sendiri melainkan sekedar bentuk respon dari stimulus maupun kendali yang ia dapat dari tokoh lain. Hal tersebut mengakibatkan Gentur tidak mempunyai bentuk pengendalian diri yang kuat atas dirinya sendiri. |
---|