Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Psychological Well-Being Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

• Main Author: Ferly Anas Priambodo
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; English; English; English; English; English; English; English; English; Indonesian
• Published: 2019
• Subjects: R Medicine; RT Nursing
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/102097/1/1.HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/2/2.ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/3/3.DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/4/4.BAB%201.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/5/5.BAB%202.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/6/6.BAB%203.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/7/7.BAB%204.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/8/8.BAB%205.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/9/9.BAB%206.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/10/10.DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/11/11.LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/12/101-PERMINTAAN%20EMBARGO%20-%20ferly%20anas.pdf; http://repository.unair.ac.id/102097/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Pendahuluan: DM tipe 2 adalah penyakit yang memerlukan perawatan jangka panjang yang harus dijalani, sehingga sangat penting untuk memperhatikan aspek psikologis selain aspek fisik pasien DM tipe 2. Salah satu area dalam psikologis adalah psychological well-being yaitu keadaan dimana seseorang mampu menerima dirinya, membina hubungan yang baik dengan orang lain, mandiri, dapat mengendalikan lingkungan, mempunyai tujuan hidup, dan pengembangan diri . Pasien DM tipe 2 yang memiliki Psychological well-being rendah mengakibatkan perawatan diri menjadi rendah juga. Tingkat perawatan diri yang rendah akan mengakibatkan peningkatan terjadinya komplikasi. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah terapi yang menggunakan unsur spiritual untuk mengurangi masalah psikologis dan fisik yang disebabkan oleh emosional atau psikomatik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh SEFT terhadap psychological well-being penderita DM tipe 2. Metode: Penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan pendekatan Pre-Post test control grup design. Populasi penelitian adalah pasien DM tipe 2 di Puskesmas Tanah Kali Kedinding dan Puskesmas Morokrembangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling sesuai dengan kriteria inklusi dengan total 70 pasien. Intervensi SEFT dilakukan setiap hari selama 2 minggu. Alat ukur psychological well-being menggunakan Skala Ryff’s Psychological Well-Being. Analisa data menggunakan uji Paired T Test dan Independent T Test. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna nilai psychological well-being (p 0,000) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi SEFT dengan menggunakan uji Independent T Test. Pada hasil pre test dan post test kelompok kontrol menggunakan uji Paired T Test didapatkan (p 0,642) yang berarti tidak ada perbedaan bermakna dalam kedua hasil, sedangkan hasil pre test dan post test pada kelompok perlakuan didapatkan (p 0,000) yang berarti ada perbedaan bermakna dalam kedua hasil. Diskusi: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dapat meningkatkan psychological well-being pada penderita DM tipe 2, jika dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Sesudah dilakukan terapi SEFT, maka tubuh akan mengalami relaksasi dan menyebabkan seorang responden menjadi tenang. Selain itu responden juga memiliki optimisme, ketabahan, dan dapat mengambil hikmah dari kondisi yang dialaminya. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak puskesmas untuk menjadikan terapi SEFT sebagai bahan kajian dalam pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap upaya peningkatan psychological well-being penderita DM tipe 2. Bagi profesi keperawatan agar dapat mengaplikasikan terapi SEFT sebagai alternatife intervensi keperawatan dalam upaya menyelesaikan masalah psikologis penderita DM tipe 2.