Evaluasi Kolagen Tipe I Dan Tipe II Pada Penyembuhan Defek Kartilago Yang Diberikan Dflp Scaffold Dan Adipose Derived Stem Cells (Ascs) Pada Binatang Coba Suatu Studi In-Vivo
Pendahuluan: Terapi berbasis sel, yaitu Scaffold, stem cell, dan sekretom, adalah alternatif yang diharapkan menghasilkan hyaline-like cartilage pada defek kartilago. Metode: Penelitian ini adalah Studi Eksperimen in vivo menggunakan hewan coba. Penelitian ini mengaplikasikan Scaffold Dwikora-Ferdia...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan: Terapi berbasis sel, yaitu Scaffold, stem cell, dan sekretom, adalah alternatif yang diharapkan menghasilkan hyaline-like cartilage pada defek kartilago. Metode: Penelitian ini adalah Studi Eksperimen in vivo menggunakan hewan coba. Penelitian ini mengaplikasikan Scaffold Dwikora-Ferdiansyah-Lesmono-Purwati (DFLP) yang mengandung Adipose-Derived Stem Cells (ASCs) dan sekretom pada lutut New Zealand White Rabbit yang diberi defek pada permukaan sendi lutut sebesar 4 mm2. Kelompok eksperimental dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol: (1) kontrol (K); (2) DFLP-Scaffold saja (S); (3) DFLP-Scaffold + ASCs (SA); (4) DFLP-Scaffold + Sekretom (SS). Hewan coba diterminasi pada minggu ke-12; kemudian, kartilago dievaluasi menggunakan imunohistokimia (IHK) kolagen tipe I dan II.
Hasil: Analisis statistik menunjukkan kadar kolagen tipe 1 berdasarkan IHK antara kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,546). Sementara analisis kadar kolagen tipe 2 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rata-rata setiap kelompok (p=0,016). Analisis post-hoc Tukey HSD terhadap ekspresi kolagen tipe 2 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelompok K–SA (p = 0,003) dan kelompok K–SS (p = 0,020).
Kesimpulan: Implantasi DFLP-Scaffold yang diberikan ASCs atau sekretom pada hewan coba menunjukkan potensi terapi regenerasi tulang melalui pertumbuhan hyaline-like cartilage dengan meningkatkan ekspresi kolagen tipe 2. |
---|