Hubungan Antara Paparan Benzena Dengan Kadar Sgot Dan Sgpt Pada Pekerja Industri Percetakan Airlangga University Press Surabaya (Studi Kasus Unit Produksi)
Benzena merupakan zat yang mudah menguap dan digunakan sebagai bahan pelarut. Pada industri percetakan terdapat benzena yang terkandung sebagai pelarut bahan-bahan dalam proses mencetak seperti tinta,lem,kertas, dan sebagainya. Keberadaan benzena dapat membahayakan kesehatan para pekerja karena sifa...
Saved in:
Summary: | Benzena merupakan zat yang mudah menguap dan digunakan sebagai bahan pelarut. Pada industri percetakan terdapat benzena yang terkandung sebagai pelarut bahan-bahan dalam proses mencetak seperti tinta,lem,kertas, dan sebagainya. Keberadaan benzena dapat membahayakan kesehatan para pekerja karena sifatnya yang mudah menguap selain itu benzena merupakan zat toksik dan karsinogenik.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan pajanan senyawa benzena dengan kadar SGOT dan SGPT para pekerja percetakan Airlangga University Press Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dilaksanakan dengan rancang bangun cross-sectional melalui pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian merupakan seluruh pekerja pada unit produksi sebanyak 11 pekerja. Pengukuran konsentrasi benzena dilakukan dengan metode NIOSH 1501-2003 (gas chromatography). Variabel bebas penelitian adalah umur, berat badan dan lama kerja, sedangkan variabel dependen adalah SGOT dan SGPT. Semua variabel dianalisis melalui korelasi rank spearman.
Hasil penelitian didapatkan nilai konsentrasi benzena di tiga titik pengukuran dengan nilai tertinggi 0,9282 ppm (sudah melebihi NAB). Hubungan konsentrasi benzena dengan kadar SGOT dan SGPT berada pada kategori searah dan korelasi sangat kuat untuk SGOT (r = 0,701) dan kuat untuk SGPT (r = 0,662), hubungan umur dengan kadar SGOT dan SGPT berada pada kategori hubungan lawan arah dan korelasi sangat lemah (r = -0,244 ; r = -0,230), hubungan berat badan dengan kadar SGOT dan SGPT berada pada kategori hubungan searah dengan korelasi cukup untuk SGOT (r = 0,361) dan korelasi sangat lemah untuk SGPT (r = 0,233), hubungan lama kerja dengan kadar SGOT berada pada kategori searah dan korelasi cukup (r = 0,378) sedangkan tidak ada korelasi lama kerja dengan SGPT (r = 0,032).
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan sangat kuat antara konsentrasi benzena dengan SGOT dan hubungan kuat antara konsentrasi benzena dengan SGPT. Perusahaan disarankan untuk tetap menerapkan pengendalian konsentrasi benzena di udara ruang produksi. |
---|