Model Kompetensi Sosial Emosional Untuk Kesiapan Sekolah Pada Anak Usia Dini
Kompetensi sosial emosional untuk kesiapan sekolah penting dimiliki anak sebelum masuk SD karena kegiatan pembelajaran di sekolah dilakukan anak bersama teman-teman dengan bimbingan guru. Keberhasilan pembelajaran membutuhkan kemampuan untuk memahami perasaan serta sudut pandang orang lain. Pemb...
Saved in:
Summary: | Kompetensi sosial emosional untuk kesiapan sekolah penting dimiliki anak
sebelum masuk SD karena kegiatan pembelajaran di sekolah dilakukan anak
bersama teman-teman dengan bimbingan guru. Keberhasilan pembelajaran
membutuhkan kemampuan untuk memahami perasaan serta sudut pandang orang
lain. Pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik jika anak-anak telah
memiliki kompetensi sosial emosional untuk kesiapan sekolah. Fenomena
menunjukkan kompetensi sosial emosional untuk kesiapan sekolah pada anakanak
masih rendah. Kondisi ini perlu diperhatikan karena dapat berakibat
rendahnya penyesuaian diri anak yang akan menghambat kegiatan belajar di
sekolah. Memperhatikan kondisi rendahnya kompetensi sosial emosional untuk
kesiapan sekolah, maka penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini, bertujuan mengembangkan model teoritik kompetensi sosial
emosional untuk kesiapan sekolah pada anak usia dini, dengan melihat pengaruh
pola asuh otoritatif, relasi guru-anak dan mastery motivation. Sampel penelitian
berjumlah 417 anak beserta orangtuanya di Kabupaten Sukoharjo. Usia anak
berkisar 5-6 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner
yang diisi oleh orangtua dan guru. Teknik analisis data menggunakan SEM.
Hasil penelitian menunjukkan model teoritik telah sesuai dengan data
empiris di lapangan. Kondisi ini berarti kompetensi sosial emosional untuk
kesiapan sekolah pada anak usia dini dapat ditingkatkan melalui penerapan pola
asuh otoritatif dan kedekatan relasi guru-anak. Mastery motivation dalam
penelitian ini berperan sebagai perantara pengaruh antara pola asuh otoritatif
terhadap kompetensi sosial emosional untuk kesiapan sekolah. Berdasarkan hasil
penelitian ini penting bagi para guru memperhatikan relasinya dengan anak yaitu
dengan menjalin kedekatan dan menghindari konflik agar kompetensi sosial
emosional anak dapat meningkat. Dukungan bagi peningkatan kompetensi sosial
emosional anak juga dapat dilakukan orangtua melalui penerapan pola asuh
otoritatif. Anak-anak yang mendapatkan pengasuhan dengan pola asuh otoritatif
akan memiliki mastery motivation yang akan mendorong tercapainya kompetensi
sosial emosional untuk kesiapan sekolah dengan lebih baik |
---|