Penggunaan Probiotik Nitrosomonas dan Nitrobacter dengan Dosis Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Spesifik dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem Akuaponik
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang banyak diminati baik masyarakat lokal maupun mancanegara. Salah satu permasalahan dalam pengoptimalan budidaya ikan nila adalah limbah budidaya yang berasal dari feses dan sisa pakan. Tingginya kadar amonia di media budidaya akan menuru...
Saved in:
Summary: | Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang banyak diminati baik masyarakat lokal maupun mancanegara. Salah satu permasalahan dalam pengoptimalan budidaya ikan nila adalah limbah budidaya yang berasal dari feses dan sisa pakan. Tingginya kadar amonia di media budidaya akan menurunkan kualitas air sehingga secara tidak langsung mempengaruhi laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Salah satu pengembangan budidaya ikan nila yang dapat mengatasi akumulasi amonia yakni dengan menggunakan budidaya sistem akuaponik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah pemberian probiotik bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter memiliki pengaruh terhadap laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan sintasan pada budidaya nila sistem akuaponik. Penelitian berikut menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, P0 (tanpa probiotik), P1 (0,5 mg/L), P2 (1 mg/L), P3 (1,5 mg/L), dan P4 (2 mg/L). Parameter utamanya adalah laju pertumbuhan spesifik dan sintasan, yang diuji dengan One-Way ANOVA dan uji jarak berganda Duncan. Parameter penunjangnya adalah suhu, Dissolved Oxygen (DO), dan pH yang dijelaskan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian probiotik Nitrosomonas dan Nitrobacter memiliki pengaruh terhadap laju pertumbuhan spesifik dan sintasan ikan nila secara signifikan (P < 0,05) yaitu SGR bobot sebesar 4,60 ± 0,45 dan SGR panjang sebesar 1,70 ± 0,24 serta sintasan 99,47 ± 1,04 dengan dosis probiotik paling efektif sebesar 1,5 mg/L. SGR bobot terendah (2,34±0,11), SGR panjang terendah (0,84 ± 0,21) dan sintasan terendah (95,68±1,85) terjadi pada akuarium perlakuan tanpa penambahan probiotik. Suhu, DO, dan pH akuarium keseluruhan berkisar 27,5 – 29,5ºC, 2,95 – 4,67 mg/L, 7,05 – 7,2. |
---|