Resiliensi Pada Keluarga Korban Perdagangan Seksual Di Jawa Timur (Studi Berdasarkan Teori Sistem)
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan proses resiliensi pada keluarga korban perdagangan seksual di Jawa Timur yang ditelaah menggunakan teori sistem. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumental. Partisipan merupakan keluarga korban perdagang...
Saved in:
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan proses resiliensi pada keluarga korban
perdagangan seksual di Jawa Timur yang ditelaah menggunakan teori sistem.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus
instrumental. Partisipan merupakan keluarga korban perdagangan seksual yang
bersedia terlibat dalam penelitian ini. Terdapat 23 partisipan yang berasal dari 5
keluarga korban perdagangan seksual. Data diperoleh melalui wawancara
mendalam. Analisis data menggunakan analisis tematik yang dikembangkan Braun
dan Clarke. Organisasi data dan koding menggunakan NVivo versi 12. Hasil
penelitian menggambarkan proses resiliensi keluarga korban perdagangan seksual
di Jawa Timur yang dijelaskan oleh beberapa hal berikut : (a) terjadinya kasus
perdagangan seksual disebabkan karena penipuan dan pemaksaan yang dilakukan
pelaku, baik sebagai orang yang dikenal maupun sebagai orang asing yang ditemui
di kendaraan umum dan media sosial; (b) disfungsi keluarga disebabkan karena
persepsi yang negatif terhadap masalah dan sumber daya keluarga yang kurang
bekerja di awal krisis terjadi; (c) pentingnya Proses-proses keluarga yang bekerja
untuk memediasi stres yang mengakibatkan disfungsi keluarga. Proses-proses
keluarga terdiri atas komunikasi keluarga, pola relasi dalam keluarga dan family
belief system; (d) dukungan sosial yang bersumber dari internal dan eksternal
keluarga berfungsi sebagai faktor pemulihan dan mendorong keluarga
mengembangkan koping yang efektif; (e) strategi koping keluarga menghasilkan
beberapa koping efektif yang mendukung pemulihan; (f) adaptasi positif keluarga
korban perdagangan seksual ditandai oleh terbangunnya penyesuaian emosi yang
positif, aspek pengendalian yang terarah, menemukan makna dari pengalaman
krisis, meningkatnya upaya pemeliharaan keluarga dan respon positif keluarga
terhadap stres. Implikasi dari penelitian ini secara teoritik yaitu melengkapi
penjelasan tentang dinamika proses keluarga menjadi resilien dalam konteks krisis
akibat perdagangan seksual. Implikasi praktisnya dapat menjadi rujukan
profesional/terapis untuk mengembangkan intervensi berbasis keluarga, pada
keluarga yang mengalami krisis akibat kasus perdagangan seksual. |
---|