Dinamika Faktor Personal Dan Lingkungan Residivis Narkoba Pengguna Dalam Perspektif Kognitif Sosial
Penelitian tentang residivis narkoba pengguna masih terbatas. Penelitian-penelitian sebelumnya meneliti tentang residivis secara umum maupun narapidana narkoba. Tujuan penelitian ini adalah memahami faktor penyebab seseorang menjadi residivis narkoba dan dinamika faktor personal dan lingkungan re...
Saved in:
Summary: | Penelitian tentang residivis narkoba pengguna masih terbatas. Penelitian-penelitian
sebelumnya meneliti tentang residivis secara umum maupun narapidana narkoba.
Tujuan penelitian ini adalah memahami faktor penyebab seseorang menjadi
residivis narkoba dan dinamika faktor personal dan lingkungan residivis narkoba
pengguna dari perspektif kognitif sosial. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan tipe instrumental case study. Metode pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini adalah 8 orang residivis narkoba di
Lapasustik Yogyakarta, dengan kriteria: residivis narkoba pengguna; pernah
mengalami pemidanaan di lapas/lapasustik; berusia dewasa secara hukum; kasus
pasal 127 UU No. 35 Tahun 2009 atau pasal 36 UU No 5 Tahun 1997 maupun
juncto pasal lainnya; klasifikasi BI dan BIIa; tingkat penggunaan narkoba belum
adiksi. Analis data menggunakan kombinasi tahapan analisis dari Morse serta Miles
dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang menjadi residivis
narkoba pengguna disebabkan oleh faktor personal dan lingkungan, yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk memunculkan perilaku residivis
narkoba pengguna. Faktor personal, meliputi : penyebab utama individu menjadi
pengguna narkoba adalah perilaku coping negatif dan standar personal/standar
moral yang rendah; faktor pendukung personal adalah kebutuhan afeksi tinggi,
pengelolaan emosi rendah, self reactiveness rendah, self reflective rendah,
forethought capability rendah, dan self regulation rendah; Faktor personal utama
setelah individu menjadi pengguna narkoba dan menyebabkan menjadi residivis
narkoba pengguna adalah drug expectancy dan adiksi psikologis; didukung self
contempt rendah terhadap penyalahgunaan narkoba. Faktor personal setelah
individu masuk lapas/lapasustik dan menyebabkan menjadi residivis narkoba
pengguna adalah bias kognitif tentang narapidana narkoba, didukung self contempt
rendah terhadap pemidanaan. Faktor lingkungan, meliputi : keluarga, peer group,
dan proses peradilan pidana. Keluarga dan peer group sebagai faktor lingkungan
utama penyebab residivis narkoba pengguna. Sistem peradilan pidana khususnya
sistem lapas yang belum optimal sebagai faktor lingkungan pendukung penyebab
residivis narkoba pengguna. Karakteristik keluarga, meliputi : pola pengasuhan
orang tua yang tidak selaras, didominasi pola asuh permisif dan diskriminatif,
inkonsistensi aturan/disiplin/pembiaran kesalahan, serta afeksi dan apresiasi
rendah. Karakteristik peer group, yaitu: significant others bagi subjek, memberikan
afeksi positif, berpengaruh negatif, serta mengenalkan subjek pada narkoba. Sistem
lapas yang belum optimal di lapas/lapasustik menyebabkan bias kognitif tentang
narapidana narkoba, serta program rehabilitasi lapas/lapasustik yang belum efektif
dapat menyebabkan residivisme, namun lapasustik merupakan lingkungan yang
lebih kondusif dalam mencapai tujuan pemasyarakatan bagi residivis narkoba
pengguna. |
---|