Debt Collector Dan Penyelesaian Utang Debitur (Suatu Studi Pengalaman Menjadi Debt Collector) Di Surabaya
Debt collector merupakan pihak ketiga antaran debitur dan kreditur yang bertugas menagih dan memperingati pembayaran utang debitur. Ketika penagihan debt collector melakukan pendekatan terhadap debitur agar terpengaruh untuk bisa membayar utang, pendekatan yang dilakukan cukup beragam. Seiring berja...
Saved in:
Summary: | Debt collector merupakan pihak ketiga antaran debitur dan kreditur yang bertugas menagih dan memperingati pembayaran utang debitur. Ketika penagihan debt collector melakukan pendekatan terhadap debitur agar terpengaruh untuk bisa membayar utang, pendekatan yang dilakukan cukup beragam. Seiring berjalannya waktu debt collector menjadikan pengalamannya dalam pendekatan kepada debitur agar bisa semakin efektif dalam menagih.
Penelitian ini dibahas tentang pengalaman debt collector (penagih utang) dalam penyelesaian utang debitur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengalaman debt collector dalam penyelesaian utang debitur dan kehidupan sehari-hari di lingkungan sosial debt collector dengan menggunakan analogi panggung depan dan belakang Erving Goffman. Teori yang digunakan adalah Dramaturgi Erving Goffman. Erving Goffman merupakan salah satu ahli teori sosiologi yang menekankan pada konsep diri setiap individu. Menurut Goffman, diri adalah “pengaruh dramatis yang muncul dari suasana yang ditampilkan”. Adanya pemusatan diri menimbulkan konsep, yaitu dramaturgi, dengan kata lain pandangan tentang kehidupan sosial sebagai jalannya pertunjukan drama, yang ditampilkan di atas pentas.
Temuan atau hasil penelitian ini adalah tentang gambaran pengalaman debt collectordalam menjalankan fungsinya harus berperan ganda, yaitu sewaktu menjalankan tugas dia berperan sebagai penagih yang harus berpenampilan sesuai dengan standar prosedur operasional (sebagai panggung depan) dan melakukan pendekatan agar debitur melakukan pembayaran. Selanjutnya ketika dia tidak menjalankan tugas seperti orang biasa sebagaimana dalam kehidupan normal di masyarakat sebagai panggung belakang. |
---|