A Review : Efektifitas Induksi Hormon Sebagai Pengganti Ablasi Untuk Meningkatkan Reproduksi Pada Udang Penaeid
Udang penaeid membutuhkan waktu yang sangat lama untuk matang gonad secara sempurna. Keberhasilan reproduksi udang merupakan hal mendasar bagi keberlangsungan biota tersebut. Teknik ablasi cukup efektif dalam merangsang perkembangan gonad, namun penghilangan organ penghasil hormon akan mengganggu si...
Saved in:
Summary: | Udang penaeid membutuhkan waktu yang sangat lama untuk matang gonad secara sempurna. Keberhasilan reproduksi udang merupakan hal mendasar bagi keberlangsungan biota tersebut. Teknik ablasi cukup efektif dalam merangsang perkembangan gonad, namun penghilangan organ penghasil hormon akan mengganggu sistem endokrin dalam tubuh induk udang penaeid. Banyak protes yang dilakukan oleh kelompok kesejahteraan hewan di beberapa negara Uni Eropa untuk tidak menerima krustasea dari hathcery yang mengaplikasikan teknik ablasi. Alternatif lain yang diduga cukup efektif dalam mempercepat perkembangan gonad adalah dengan rangsangan hormon. Hormon adalah pembawa pesan kimia yang bertanggung jawab komunikasi antara berbagai jenis sel yang mengenali identitas dan fungsinya melalui reseptor. Tujuan penulis adalah mengkaji (review) interakasi antara faktor penambahan hormon buatan dengan mekanisme dan kontrol aksi hormon dan perannya dalam fungsi reproduksi induk udang penaeid. Metode aplikasi hormon pada induk udang pada umumnya menggunakan metode injeksi ataupun oral yang diberikan melalui pakan. Hormon tambahan yang digunakan untuk meningkat fungsi dari sistem reproduksi udang penaeid sebagai pengganti teknik ablasi diantaranya adalah gonadotropin, AD, PMSG, 5-HT, SPI, rElGH dan Oodev. Aplikasi hormon secara injeksi dapat meningkatkan fungsi sistem reproduksi dari udang penaeid lebih baik di bandingkan ablasi, akan tetapi membutuhkan ketrampilan khusus dalam melakukan injeksi. |
---|