Daya Hambat Ekstrak Hot Water Caulerpa Racemosa Terhadap Vibrio Harveyi Dan Vibrio Parahaemolyticus Secara In Vitro
Penurunan kualitas air yang sering terjadi pada budidaya udang vaname dapat menyebabkan munculnya serangan penyakit, yang dapat menyebabkan kerugian. Penyakit yang dihadapi para petambak udang vaname dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, dan virus. Penyakit udang vaname yang disebabkan oleh...
Saved in:
Summary: | Penurunan kualitas air yang sering terjadi pada budidaya udang vaname dapat menyebabkan munculnya serangan penyakit, yang dapat menyebabkan kerugian. Penyakit yang dihadapi para petambak udang vaname dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, dan virus. Penyakit udang vaname yang disebabkan oleh bakteri Vibrio disebut dengan penyakit Vibriosis, yang dapat mengakibatkan kematian hingga 100%. Salah satu upaya untuk menanggulangi penyakit tersebt dapat dilakukan dengan berbagai bahan alternatif alami yang menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai pencegahan dan pengobatan suatu penyakit seperti ekstrak Caulerpa racemosa. Ekstrak Caulerpa racemosa memiliki kandungan metabolit sekunder seperti senyawa sulfat polisakarida, flavonoid, dan fenol yang dapat digunakan sebagai anti bakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daya hambat ekstrak hot water Caulerpa racemosa terhadap pertumbuhan Vibrio harveyi dan Vibrio parahaemolyticus.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari sembilan perlakuan yang didasarkan pada perbedaan konsentrasi ekstrak Caulerpa racemosa yang diberikan, yaitu Perlakuan 1 (kontrol negatif, DMSO 5%), Perlakuan 2 (kontrol positif, Oxytetracyclin 6,25 ppm), Perlakuan 3 (1 ppm), Perlakuan 4 (10 ppm), Perlakuan 5 (100 ppm), Perlakuan 6 (250 ppm), Perlakuan 7 (500 ppm), Perlakuan 8 (750 ppm), dan Perlakuan 9 (1000 ppm) dengan tiga ulangan setiap perlakuan. Parameter yang diamati yaitu zona hambat di sekitar kertas cakram. Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut jarak berganda Duncan (DMRT).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak Caulerpa racemosa memberikan hasil yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan Vibrio harveyi dan Vibrio parahaemolyticus. Zona hambat terendah yang mampu menghambat Vibrio harveyi yaitu pada konsentrasi 100 ppm dengan rata-rata diameter zona hambat 6,68 mm dan konsentrasi tertinggi yaitu 1000 ppm dengan rata-rata diameter zona hambat 8,65 mm, sedangkan zona hambat terendah pada Vibrio parahaemolyticus yaitu pada konsentrasi 100 ppm dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 6,05 mm dan konsentrasi tertinggi adalah 1000 ppm dengan rata-rata diameter 9,14 mm. |
---|