Faktor Penyebab Keterlambatan Rujukan Maternal Studi Systematic Review Dengan Framework Tiga Terlambat

Latar Belakang: Setiap harinya di dunia, sekitar 810 Ibu meninggal karena penyebab yang dapat dicegah (WHO, 2019). Dalam rangka menurunkan angka kematian dengan penyebab yang dapat dicegah maka diciptakan kerangka pikir Three Delay Models atau yang sering disebut 3 Terlambat oleh Thaddeus dan Maine...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sarlita Rahmi Amalia, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/103980/1/1.%20COVER.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/3/2.%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/2/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/5/5.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/6/6.%20BAB%203%20KERANGKA%20KONSEPTUAL.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/7/7.%20BAB%204%20METODE%20PENELITIAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/8/8.%20BAB%205%20HASIL%20PENELITIAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/9/9.%20BAB%206%20PEMBAHASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/10/10.%20BAB%207%20PENUTUP.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/11/11.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/12/12.%20LAMPIRAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/13/FK.BID.01-21-embargo-converted%20-%20vas%20bunga.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/14/FK.BID.01-21-kesediaan-converted%20-%20vas%20bunga.pdf
http://repository.unair.ac.id/103980/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Setiap harinya di dunia, sekitar 810 Ibu meninggal karena penyebab yang dapat dicegah (WHO, 2019). Dalam rangka menurunkan angka kematian dengan penyebab yang dapat dicegah maka diciptakan kerangka pikir Three Delay Models atau yang sering disebut 3 Terlambat oleh Thaddeus dan Maine (1994) untuk memudahkan menggali akar masalah di setiap daerah dari berbagai latar belakang, dimana keterlambatan tersebut memiliki determinan yang dijelaskan juga dalam kerangka berpikir oleh McCarthy dan Maine (1992).Tujuan: Menggambarkan faktor penyebab keterlambatan pengambilan keputusan pencarian pertolongan kasus rujukan maternal. Metode: Penelitian ini menggunakan peninjauan literatur pada artikel yang diterbitkan antara tahun 2010 – 2020 dalam database ScienceDirect, Scopus, SageJournals, dan Google Scholar. Sembilan artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diikut sertakan sebagai sample untuk ditinjau lebih lanjut. Hasil-hasil mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan rujukan dijabarkan dan dijelaskan dalam bentuk narasi. Hasil: Terlambat dalam mengambil keputusan untuk mencari perawatan kesehatan (8 artikel), terlambat dalam mencapai fasilitas perawatan kesehatan kebidanan yang berkualitas (5 artikel), terlambat dalam menerima layanan perawatan ibu darurat yang cepat dan memadai (4 artikel), Pendidikan Ibu (6 artikel), Penghasilan Ibu(1 artikel), Pekerjaan Ibu(2 artikel), Keberdayaan wanita (7 artikel), Status keluarga dalam masyarakat (3 artikel), Status masyarakat (5 artikel), dan Kultural (7 artikel) Kesimpulan: Keterlambatan sebelumnya akan mempengaruhi keterlambatan berikutnya. Masalah Keterlambatan dalam mencari perawatan kesehatan paling banyak ditemukan adalah pengambilan keputusan dimana di negara menengah ke atas paling banyak, penyebab faktor kultural mendominasi penyebab keterlambatan rujukan, dilanjutkan dengan pengaruh Sosioekonomi yang paling banyak dibahas adalah pendidikan ibu serta keberdayaan wanita, masalah keberdayaan wanita paling banyak ditemukan di negara pendapatan menengah ke atas.