Perbedaan Kadar Hs-Crp Antara Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Mengonsumsi Dan Yang Tidak Mengonsumsi Obat Dislipidemia Golongan Statin
Latar Belakang: Di Indonesia Diabetes dan Penyakit Ginjal Kronis menjadi penyebab kematian no 3. Secara patofisiologi proses inflmasi memiliki peranan penting terhadap progresivitas dan komplikasi penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu mengurangi inflamasi menjadi salah satu target terapi pada pasi...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang: Di Indonesia Diabetes dan Penyakit Ginjal Kronis menjadi penyebab kematian no 3. Secara patofisiologi proses inflmasi memiliki peranan penting terhadap progresivitas dan komplikasi penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu mengurangi inflamasi menjadi salah satu target terapi pada pasien ginjal kronis. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan farmakologi yang memiliki efek pleitropik anti inflamasi. Akhir-akhir ini banyak penelitian yang mengatakan bahwa obat dislipidemia golongan statin memiliki efek anti inflamasi. Pasien penyakit ginjal kronis sering mengalami kondisi dislipidemia dan kemudian diatasi dengan statin. Statin yang pada dasarnya digunakan untuk mengatasi kondisi dislipidemia pada penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap inflamasi dengan
menggunakan Hs-CRP sebagai variabel penanda inflamasi yang diteliti.
Tujuan: Membuktikan peranan statin terhadap kadar Hs-CRP pada pasien penyakit ginjal kronis dengan mengetahui bagaimana perbedaan kadar Hs-CRP pada pasien penderita penyakit ginjal kronis yang mengkonsumsi statin dengan yang tidak mengkonsumsi statin.
Metode: Penelitian ini berupa penelitian cross-sectional, menggunakan data sekunder berupa Case Report Form yang diambil dari penelitian tahun 2014. Didapatkan 40 sampel pasien penyakit ginjal kronis yang diambil secara random kemudian dikelompokkan menjadi kelompok mengkonsumsi statin (20) dan tidak mengkonsumsi statin (20). Data dianalisis dengan metode analisis observasional, diolah dengan progam SPSS uji statistik deskriptif dan uji Mann Whitney.
Hasil: Setelah dilakukan uji statistik deskriptif didapatkan rata-rata kadar penanda inflamasi Hs-CRP pada kelompok statin adalah 4,20 dengan standar deviasi 4,60 sedangkan pada kelompok non statin rata-rata kadar penanda inflamasi Hs-CRPnya sebesar 7,40 dengan standar deviasi 8,83. Data kemudian dianalisi dengan uji Mann Whitney dan didapatkan nilai signifikasi p=0,037 (p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar Hs-CRP pada pasien penyakit ginjal kronis yang mengkonsumsi statin dengan dengan yang tidak mengkonsumsi statin. |
---|