Kualitas Hidup Anak Usia 2-18 Tahun Dengan Palsi Serebral
Latar Belakang: Palsi Serebral merupakan gangguan nonprogresif yang terjadi pada saat otak berkembang atau pada saat kelahiran. Hal ini mengakibatkan keterbatasan gerak dan postur pada anak-anak. Kondisi ini mempengaruhi seluruh aspek psikososial anak sehingga berpengaruh juga terhadap kualitas hidu...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang: Palsi Serebral merupakan gangguan nonprogresif yang terjadi pada saat otak berkembang atau pada saat kelahiran. Hal ini mengakibatkan keterbatasan gerak dan postur pada anak-anak. Kondisi ini mempengaruhi seluruh aspek psikososial anak sehingga berpengaruh juga terhadap kualitas hidup mereka. Dalam beberapa penelitian mengatakan bahwa kualitas hidup anak palsi serebral terganggu.
Tujuan: Mengetahui kualitas hidup pada anak usia 2-18 tahun dengan palsi serebral dan mencari hubungan dari data demografi dengan kualitas hidup anak palsi serebral.
Metode: Penelitian ini berupa penelitian deskriptif analitik yang menggunakan data primer berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan instrument PedsQL 3.0 modul palsi serebral. Pengambilan data dilakukan di Poli Rehab Medik RSUD Dr.Soetomo, Yayasan Peduli Cerebral Palsy, dan Komunitas Happy CP. Penelitian ini melibatkan 52 subjek berusia 2-18 tahun. Analisa kualitas hidup menggunakan deskriptif studi kasus sedangkan analisa hubungan data demografi dengan kualitas hidup menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: Hampir Seluruh (76.9%) dari subjek memiliki kualitas hidup terganggu atau tidak baik. Dari tujuh domain yang ada, hanya satu domain yang memiliki kualitas hidup baik yaitu domain gerak dan keseimbangan. Data demografi yang didapat yaitu usia yang memiliki mean dan standar deviasi sejumlah 6.31 ± 4.08 (mean ± SD), subjek laki-laki lebih banyak daripada perempuan, sebagian besar dari subjek penelitian ini (69.2%) tidak bersekolah, Orangtua rata-rata selesai menempuh pendidikan atas (SMA/SMK Sederajat dan atau perguruan tinggi), Seluruh ayah bekerja sedangkan ibu tidak bekerja, tingkat ekonomi rata-rata UMR. Hubungan antara data demografi dengan kualitas hidup yang berhubungan signifikan hanya terdapat pada variabel pendidikan dimana nilai p value <0.05, yaitu 0.000.
Kesimpulan: Kualitas hidup pada anak dengan palsi serebral masih terganggu dinilai dari domain yang ada dalam PedsQL 3.0 modul palsi serebral. Laki-laki menjadi faktor resiko untuk terjadinya palsi serebral. Tingkat pendidikan anak yang semakin tinggi maka semakin membuat baik kualitas hidup anak. Gangguan kualitas hidup pada anak dengan palsi serebral masih perlu diperhatikan dalam tata laksananya. |
---|