Tindak Tutur Ilokusi Dalam Film Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer: Kajian Pragmatik
Penelitian ini berjudul “Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer: Kajian Pragmatik” yaitu mengkaji tentang tindak ilokusi yang dituturkan oleh Dara dan Bima selaku pemeran utama dalam film Dua Garis Biru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan macam-macam tindak ilo...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini berjudul “Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer: Kajian Pragmatik” yaitu mengkaji tentang tindak ilokusi yang dituturkan oleh Dara dan Bima selaku pemeran utama dalam film Dua Garis Biru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan macam-macam tindak ilokusi yang digunakan Dara dan Bima sehingga bisa diketahui macam-macam tindak tutur ilokusi yang dipakai oleh Dara dan Bima dalam dialog mereka di dalam film. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa tuturan antara Dara dan Bima ketika berperan dalam film Dua Garis Biru. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan teknik simak-catat yaitu melihat dan mendengarkan film Dua Garis Biru, selain itu juga melihat kembali tayangan film ini berulang-ulang di internet agar data yang didapat maksimal dan akurat. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan empat jenis tindak tutur ilokusi pada percakapan Bima dan Dara dalam film Dua Garis Biru yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, dan tindak tutur ekspresif. Peneliti juga menemukan empat fungsi ilokusi pada percakapan Bima dan Dara selaku pemain utama dalam film Dua Garis Biru yaitu fungsi kompetitif, konvivial, kolaboratif dan konfliktif. Jenis tindak tutur direktif dan fungsi konvivial menduduki peran dominan, yang bisa diartikan bahwa sebagian besar tindak tutur dalam film Dua Garis Biru merupakan tindak tutur yang berfungsi untuk mempengaruhi mitra tutur agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penutur, seperti mengarahkan, atau melarang dengan fungsi konvivial yang merupakan fungsi yang sejalan dengan tujuan sosial seperti mengajak, menawarkan, dan lain sebagainya yang memiliki korelasi dengan tindak tutur direktif. |
---|