KESEIMBANGAN RESORPSI DAN FORMASI TULANG PASCA IMPLANTASI DEMINERALIZED DENTINE MATERIAL MEMBRANE SEBAGAI GUIDED BONE REGENERATION (Penelitian in vivo pada tikus Rattus norvegicus)

• Main Author: AGNES PARAMITHA NASTITI
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: R Medicine; RK Dentistry
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/104806/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/2/2.%20ABSTRAK%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/3/3.%20DAFTAR%20ISI%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/4/4.%20BAB%201%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/5/5.%20BAB%202%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/6/6.%20BAB%203%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/7/7.%20BAB%204%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/8/8.%20BAB%205%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/9/9.%20BAB%206%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/10/10.%20BAB%207%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/11/11.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/12/12.%20LAMPIRAN%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/104806/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar Belakang: GBR merupakan prosedur pemberian membran barrier pada defek tulang besar yang berfungsi untuk meningkatkan osteogenesis dengan mencegah migrasi sel non-osteogenik (fibroblas dan sel epitel), meningkatkan angiogenesis, menjaga keseimbangan clot, akumulasi faktor pertumbuhan, dan stabilisasi bone graft akibat tekanan. Dentin bovine diketahui memiliki persamaan komposisi kimia dengan tulang manusia (70% hidroksiapatit, 20% matriks organik terutama kolagen tipe 1, dan 10% air). Tujuan: Untuk mengetahui keseimbangan resorpsi dan formasi tulang pasca implantasi Demineralized Dentine Material Membrane (DDMM) sebagai Guided Bone Regeneration (GBR) pada critical size defect tulang mandibula tikus Rattus norvegicus. Metode: Tikus Rattus norvegicus jantan sebanyak 90 ekor dengan berat 250-300 gram dan umur 2-3 bulan dibagi menjadi 2 kelompok kontrol (K) dan 3 kelompok perlakuan (P). Critical size defect tulang mandibula tikus yang berukuran 5x5 mm pada kelompok K(-) tanpa diberikan membran GBR dan kelompok K(+) diimplantasi BPCM. Pada kelompok perlakuan P1 diimplantasi DDMM, kelompok P2 diimplantasi DDMM dan graft; dan kelompok P3 diimplantasi BPCM dan graft. Pada hari ke-7, 14 dan 21 pasca implantasi jaringan diambil, lalu dilakukan pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE) untuk melihat fibroblas, osteoklas, dan kepadatan kolagen. Hasil: Terdapat penurunan jumlah fibroblas, peningkatan jumlah osteoklas dan kepadatan kolagen di hari ke-7,14, dan 21 pasca implantasi DDMM pada defek tulang mandibula. Kesimpulan: Keseimbangan resorpsi dan formasi tulang pasca implantasi DDMM sebagai GBR pada critical size defect tulang mandibula tikus Rattus Norvegicus ditandai terjadinya penurunan jumlah fibroblas, peningkatan osteoklas dan kepadatan kolagen. Kata Kunci: Fibroblas, osteoklas, kolagen, DDMM, GBR