Psychological Well-Being Pada Waria Hiv-Positif (Studi Kasus)

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami gambaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses psychological well-being pada waria yang telah terdiagnosa berstatus HIV-positif. Ryff (1995) menyatakan bahwa psychological well-being merupakan keadaan dimana seseorang memenuhi kebutuhan-keb...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pitaka Anggritti, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2010
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/105170/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/2/2.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/3/3.%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/5/5.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/6/6.%20BAB%20III%20METODE%20PENELITIAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/7/7.%20BAB%20IV%20HASIL%20PENELITIAN%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/8/8.%20BAB%20V%20SIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/10/10.%20LAMPIRAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/105170/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami gambaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses psychological well-being pada waria yang telah terdiagnosa berstatus HIV-positif. Ryff (1995) menyatakan bahwa psychological well-being merupakan keadaan dimana seseorang memenuhi kebutuhan-kebutuhan untuk menjadi optimal secara psikologis. Psychological well-being diwujudkan dalam kriteria-kriteria seperti: menjadi penentu diri sendiri serta independen (autonomy), mampu memilih atau menciptakan konteks yang sesuai dengan keadaan psikologis seseorang (environmental mastery), memiliki hubungan yang hangat dan terpercaya juga mampu mencintai (positive relations with others), perkembangan berkelanjutan dari potensi yang dimiliki (personal growth), memiliki tujuan, maksud, dan arah (purpose in life), dan memiliki pendapat positif tentang dirinya sendiri (self-acceptance). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penggalian data berupa wawancara mendalam yang dilakukan kepada 2 orang waria yang bestatus HIV-positif. Penggalian data juga dilakukan dengan memakai kuesioner Ryff’s psychological well-being scale yang berisi 54 butir perwakilan dari enam dimensi pembentuk psychological well-being. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis tematik dengan melakukan tiga langkah proses koding antara lain open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waria dengan HIV-positif mengalami psychological well-being yang bervariasi bergantung pada kondisi internal dan eksternal yang terjadi paska vonis HIV diberikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi psychological well-being waria dengan HIV-positif dipengaruhi oleh beberapa hal seperti dukungan sosial keluarga, stigma yang menyertai, usia, status sosioekonomi, serta strategi masing-masing waria dalam menyikapi vonis HIV dan dampak biopsikososial yang menyertai setelahnya.