Hubungan Antara Sibling Rivalry Dengan Perilaku Asertif Pada Remaja

• Main Author: Dwi Rini Nuswantari, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2011
• Subjects: HM1106-1171 Interpersonal relations. Social behavior; HQ793-799.2 Youth. Adolescents. Teenagers
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/105189/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/2/2.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/3/3.%20ABSTRAKSI.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/5/5.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/6/6.%20BAB%20III%20METODE%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/7/7.%20BAB%20IV%20HASIL%20PENELITIAN%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/8/8.%20BAB%20V%20SIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/10/10.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105189/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Sibling rivalry sering diartikan negatif oleh kebanyakan orang. Namun, sibling rivalry sebenarnya memiliki aspek positif, antara lain mengajari anak untuk menyatakan perasaannya, self esteem dan menghargai sudut pandang orang lain (Shaffer, 1999). Shaffer (1999) mengemukakan tiga aspek penting dalam sibling rivalry yaitu kompetisi atau persaingan, perasaan cemburu, dan resentment. Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sibling rivalry dengan perilaku asertif pada remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Nganjuk yang berusia 12-15 tahun dan memiliki saudara kandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Probability Sampling berupa Simple Random Sampling (sampling acak sederhana). Jumlah sampel yang diambil sebanyak 207 siswa. Alat pengumpul data berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi dengan empat pilihan jawaban, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Validitas alat ukur diperoleh dengan menggunakan teknik validitas isi dengan bantuan profesional judgement. Hasil uji coba menghasilkan 20 item valid untuk skala sibling rivalry, dengan koefisien korelasi item total antara 0,374 sampai dengan 0,691. Pengujian reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach menunjukkan koefisien reliabilitas skala sibling rivalry sebesar 0,919. Sementara skala perilaku asertif yang digunakan mengacu pada Alberti & Emmons (2002). Skala ini terdiri atas tiga aspek, yaitu perfect right, social involve, dan feeling expression. Skala perilaku asertif terdiri dari 28 item valid dengan korelasi item total antara 0,310 sampai dengan 0,694. Koefisien reliabilitas skala perilaku asertif sebesar 0,921. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rank dari Spearman, dengan bantuan program statistik SPSS versi 17. Hasil korelasi antara sibling rivalry dengan perilaku asertif sebesar -0,255, dengan p sebesar 0,000. Hubungan yang negatif artinya semakin tinggi sibling rivalry, maka semakin rendah perilaku asertif pada remaja. Sebaliknya semakin rendah sibling rivalry, semakin tinggi perilaku asertif pada remaja. Sibling rivalry dikatakan rendah ketika kadar kompetisi atau persaingan, perasaan cemburu, dan resentment rendah atau jarang terjadi. Sedangkan sibling rivalry dikatakan tinggi ketika kompetisi atau persaingan, perasaan cemburu, dan resentment tinggi atau sering terjadi.