Faktor Kognisi-Afeksi Dalam Keputusan Wanita Dewasa Awal Meninggalkan Kekerasan dalam Pacaran

Terjadinya kekerasan dalam pacaran semakin marak terjadi di Indonesia, namun tidak banyak wanita yang mengalami kekerasan dalam pacaran dapat meninggalkan hubungan tersebut. Beberapa penelitian telah meneliti mengenai alasan wanita bertahan dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan. Penelitian ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dhanika Primadipta, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/105446/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/2/2.%20DAFTAR%20ISI%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/3/3.%20ABSTRAK%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/5/5.%20BAB%202%20PERPEKTIF%20TEORITIS%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/6/6.%20BAB%203%20METODE%20PENELITIAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/7/7.%20BAB%204%20HASIL%20PENELITIAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/8/8.%20BAB%205%20KESIMPULAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/105446/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Terjadinya kekerasan dalam pacaran semakin marak terjadi di Indonesia, namun tidak banyak wanita yang mengalami kekerasan dalam pacaran dapat meninggalkan hubungan tersebut. Beberapa penelitian telah meneliti mengenai alasan wanita bertahan dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan. Penelitian ini membahas mengenai faktor kognisi (atribusi dan kelekatan) serta faktor afeksi (depresi dan kecemasan) dalam proses meninggalkan hubungan yang penuh dengan kekerasan dengan menggunakan tahapan perubahan perilaku The Transtheoretical Model (TTM). TTM merupakan kerangka integratif untuk memahami bagaimana individu mampu mengadopsi dan memelihara perubahan perilaku sehat yang optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus instrumental. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, ABI, RAM-R, RSQ, BDI-II dan BAI. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat dinamika faktor kognisi-afeksi dalam proses meninggalkan hubungan yang penuh dengan kekerasan. Selain itu, penelitian ini juga akan melihat bagaimana dinamika tersebut terjadi dalam setiap tahapan perubahan perilaku TTM. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yang diperoleh menggunakan tekhnik snowball sampling. Dalam penelitian ini menggunakan analisis tematik pada transkrip wawancara sebagai tekhnik analisa penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah subjek memiliki atribusi lokus internal (pelaku), stabil, global, dan partner-blame; memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri; memiliki depresi dan kecemasan saat meninggalkan hubungan yang penuh dengan kekerasan. Dalam tahapan perubahan perilaku TTM, dinamika yang terjadi setiap tahap berbeda-beda. Pada fase pre-kontemplasi atribusi yang dimiliki adalah lokus eksternal (pelaku), tidak stabil, spesifik, dan self-blame; fase kontemplasi mulai terjadi depresi dan kecemasan; fase persiapan korban memiliki pemikiran positif terhadap diri sendiri; fase tindakan dan pemeliharaan korban memiliki atribusi partner-blame.